Islam Sangat Menjunjung Tinggi Toleransi Umat Beragama
Jika kita telisik ajaran Islam dalam Al-Qur’an maupun Hadits, kita akan temui bahwa Islam sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama.
Tidak sedikit nash Al-Qur’an maupun Hadits yang memperbolehkan dan bahkan menganjurkan sikap toleransi dan kerjasama baik terhadap sesama umat muslim maupun umat agama lain.
Islam tak mengenal kasta, semuanya sama derajatnya disisi Allah, laki-laki, perempuan, suku dan bangsa. Yang membedakan adalah takwanya kepada Allah SWT. Firman Allah SWT;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat: 12)
Allah juga tidak melarang kepada umat Islam untuk berbuat baik dan bersikap adil terhadap non muslim yang tidak mengganggunya, sebagaimana firman Allah SWT:
لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ
“Allah tidak melarang kamu (umat Islam) untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (beragama lain) yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)
Bahkan terdapat beberapa riwayat hadits yang melarang keras menyakiti non-Muslim dan mengambil semua barang miliknya. Di antaranya hadits riwayat Imam Thabrani disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
مَنْ آذَى ذِمِّيًا فَقَدْ آذَانِيْ، وَمَنْ آذَانِيْ فَقَدْ آذَى اللهِ
“Barangsiapa menyakiti seorang zimmi (non-Muslim yang tidak memerangi umat Muslim), maka sesungguhnya dia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang telah menyakitiku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah.”