TELADAN

Belajar Salihah dari Ummu Salamah

Saat perang Badar suami Ummu Salamah, Abu Salamah terluka parah, meskipun sempat membaik namun luka yang dideritanya kambuh lagi dan akhirnya Abu Salamah pun wafat. Ummu Salamah berduka namun ia tetap ikhlas menerima keputusan Allah dan ia berdoa, “Ya Allah berilah pahala atas musibahku ini. Dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya.” meskipun Ummu Salamah bertanya dalam hati “Adakah untukku yang lebih baik dari Abu Salamah?”

Allah pun menjawab doa Ummu Salamah. Ketika Rasulullah datang kepadanya dengan maksud melamar Ummu Salamah. Ummu Salamah pun berkata, “Wahai Rasulullah, siapa aku ini untuk tidak menerimamu. Tapi aku adalah seorang wanita yang sangat pencemburu. Aku khawatir Anda melihat pada diriku sesuatu yang menyebabkan aku diazab oleh Allah. Dan aku adalah wanita yang sudah berusia dan memiliki anak-anak.”

Rasulullah menanggapi,”Yang engkau sebut berupa kecemburuan, Allah akan menghilangkan hal itu darimu. Tentang umurmu, aku pun telah berumur sebagaimana engkau. Dan tentang anak-anakmu, anak-anakmu juga anak-anakku.”

Ummu Salamah menjawab, “Aku terima lamaran Anda, Rasulullah.” Kemudian ia mengatakan, “Sungguh Allah telah menggantikan untuk diriku seseorang yang lebih baik dari Abu Salamah, yakni Rasulullah.”

Ummu Salamah memiliki sesuatu yang berbeda dengan istri-istri nabi yang lain. Ia memiliki keistimewaan bahwa rasa cemburunya telah Allah hilangkan. Ia adalah salah seorang istri nabi yang tercantik, sebagaimana pujian Aisyah terhadapnya. Saat Rasulullah hendak menemui istri-istrinya, beliau memulainya dari Ummu Salamah. Dari Aisyah, ia berkata, “Merupakan kebiasaan Rasulullah apabila usai shalat ashar beliau menemui istri-istrinya. Satu per satu. Ia mulai dari Ummu Salamah, karena ialah yang paling senior. Dan beliau tutup dengan mengunjungiku.”

Di antara keutamaan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, beliau menjadi sebab langsung turunnya beberapa ayat Al-Qur’an. Dari Mujahid, Ummu Salamah berkata,”Wahai Rasulullah, laki-laki turut serta dalam perang (jihad) sementara kami tidak. Kami disifati sebagai warisan.

Kemudian Allah menurunkan firman-Nya, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan…” (QS.An-Nisa: 32).

Adapun peranan Ummu Salamah dalam memberi masukan kepada Rasulullah setelah Perjanjian Hudaibiyah. Saat Rasulullah Saw telah menandatangani perjanjian Hudaibiyah, beliau berkata kepada para sahabatnya,” Berdirilah dan semebelihlah hewan kurban kalian. Setelah itu gundulilah kepala kalian.”

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button