Cerita Para Mualaf dari Jepang dan Inggris yang Bisa Umroh Sebelum Virus Corona Mewabah
Jakarta (SI Online) – Mualaf dari Inggris dan Jepang yang sempat melakukan umrah untuk pertama kalinya mengaku sangat bersyukur dapat beribadah sebelum virus Corona mewabah.
Hanan Sandercock dan suaminya John Smith serta Kaiji Wada dan istrinya Yussane Pitaloka termasuk di antara sekitar 100 rombongan mualaf dari seluruh dunia yang melakukan ibadah umrah akhir Desember lalu.
“Kami sudah sangat bersyukur menjadi bagian dari kelompok ini, namun ketika ditutup, kami tambah bersyukur karena dengan lancar beribadah pada bulan Desember dan kembali dengan selamat pada bulan Januari. Alhamdulilah,” kata Hanan yang tinggal di Cardiff, Wales seperti dilansir BBC News Indonesia.
“Sebagian dari kami sakit dan saat itu kami curiga apakah mereka terinfeksi Covid, tapi ternyata bukan,” tambah perempuan yang masuk Islam 25 tahun lalu ini.
Sementara Kaiji, warga Jepang yang masuk Islam pada 2017 lalu, mengaku terharu saat melihat Ka’bah untuk pertama kalinya.
“Saya hampir menangis saat melihat Ka’bah untuk pertama kalinya. Ini karena momen saat saya bisa merasakan kebesaran dan hidayah Allah SWT,” kata Kaiji yang menambahkan nama Kadir di belakangnya.
“Beberapa tahun sebelumnya, saya hanyalah pria Jepang biasa yang sekuler. Dan kehidupan saya waktu itu sangat jauh dari ajaran Islam. Siapa yang bisa membayangkan orang seperti saya berdiri di depan rumah Allah SWT? Tak ada yang bisa mengaturnya kecuali Allah. Satu hal yang tak akan saya lupakan” tambahnya.
Satu hal lagi yang menurutnya paling dia ingat adalah saat melantunkan kalimat talbiyah dalam perjalanan dari Madinah ke Masjidil Haram di Makkah.
“Emosi saya begitu tinggi dan hampir menangis karena perasaan yang bercampur antara khawatir, senang dan perasaan penuh harapan,” cerita Kaiji tentang pengalaman dua minggu menjelang akhir tahun lalu.
Hanan mengatakan hal serupa. “Sulit saya jelaskan namun tak ada bandingannya.”
Ia juga menyebut momen mendengar azan Subuh ketika di Madinah, pengalaman yang ia sebut “begitu indah dan membuat hati penuh ketenangan.”
“Pengalaman luar biasa yang tak akan pernah saya alami lagi, khususnya bersama para mualaf lain di seluruh dunia,” tambah Hanan.
Sabri Shiref, dari European Muslim Forum, badan amal yang menyelenggarakan umrah untuk mualaf dari seluruh dunia sejak 2015, mengatakan tujuan mereka adalah memberikan pengalaman ibadah di Makkah dan Madinah.
“Kami membuka pendaftaran dan juga menerima rekomendasi namun kami melakukan seleksi. Intinya yang kami ajak, mereka yang berpandangan moderat,” kata Sabri.