SUARA PEMBACA

Derita Lansia, Butuh Solusi dari Negara

Ternyata kisah menyedihkan tentang penelantaran orang tua yang belum saja berakhir bukan hanya didorong karena motif ekonomi individu, melainkan motif sistemik yang memang memberi peluang semua ini agar terus terjadi.

Berbanding terbalik dengan pandangan Islam. Agama sekaligus pandangan hidup yang mulia ini menetapkan dengan sahih, bagaimana menyelesaikan permasalahan dengan sahih. Hal demikian karena sumber rujukan solusi berasal dari Wahyu Ilahi, bukan kompromi manusia seperti yang diberlakukan di negeri ini.

Islam menetapkan bahwa rida Allah bergantung kepada rida orang tua. Maka ada kewajiban seorang anak untuk meraih rida orang tua dengan memuliakannya dalam keadaan lapang maupun sempit.

Adapun mengenai tekanan hidup, maka sebenarnya yang terjadi karena fungsi negara di negeri ini tidak berlangsung baik. Islam memandang bahwa negara dengan kepemimpinannya diposisikan sebagai penanggung jawab umat. Hadirnya berkewajiban memberikan lapangan kerja yang layak, memenuhi kesejahteraannya dalam pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya.

Islam dalam kepemimpinannya hadir untuk mendorong masyarakat agar tolong-menolong jika terjadi kekurangan atau kemiskinan yang menimpa individu masyarakat. Dengan maksudnya, keluarga dan tetangga turut membantu mereka yang dalam kondisi kekurangan dengan berbagai macam aturan Islam, seperti zakat, sedekah, dan lainnya.

Selain itu, kepemimpinan mampu membina umat dengan aturan-Nya agar senantiasa menghadirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kehidupan. Ketika berlaku kepada orang tua, maka hadirkan Allah dalam tata kramanya. Ketika bertetangga, maka hadirkan Allah Ta’ala dalam adabnya. Ketika bernegara maka jadikanlah Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam landasannya.

Sehingga kehidupan yang senantiasa memunculkan idrak shilah billah (kehendak berhubungan dengan Allah) akan mendekatkan manusia pada fitrahnya. Manusia akan senantiasa paham bahwa hadirnya di dunia semata untuk tunduk taat kepada-Nya. Ketaatan yang lahir dari individu, dari kesadaran bermasyarakat Madani, dan dari penerapan aturan oleh kepemimpinan Islam. Insyaallah, tak ada lagi derita lansia yang ditelantarkan karena buruknya pengurusan oleh anaknya karena dipicu sistem buruk dari negara.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Isra: 23).

Wallahu a’lam bishawab.

Ammylia Ummu Rabani, Komunitas Muslimah Peduli Umat.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button