OPINI

Dr Arief Moenandar, Pejuang Lawan Kezaliman yang Ikut Gugur

Wawancaranya dengan mantan panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo (GN), membuat sejumlah media mainstream merasa kecolongan. Mereka pun memburu Pak GN. Untuk diwawancara.

Kenapa? Karena ada pernyataan GN yang keluar dalam wawancara dengan Dr Arief Moenandar (kami di FNN memanggil beliau Bang Arief, sering disingkat “BA” saja) belum pernah disampaikan ke media. Sangat eksklusif. Tentang manuver politik yang sedang viral waktu itu.

Pernyataan yang menggelegarkan itu belum disampaikan bukan karena GN sulit dihubungi oleh media. Tetapi, karena BA paham apa yang harus ditanyakan kepada GN. Setelah wawancara itu, jagad politik seluruh Indonesia gempar.

“Gatot Nurmantyo pernah ditawari mengambil alih Partai Demokrat lewat KLB,” beginilah lebih-kurang berita utama di hampir semua stasiun TV, media online, dan media cetak.

Wawancara itu dilakukan oleh BA pada 5 Maret 2021. Bersaman dengan KLB Demokrat di Sibolangit, Sumatera Utara. KLB menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum. Wawancara ini ditayangkan di kanal Youtube Bang Arief pada 6 Maret 2021. Kemenkumham menolak memberikan pengesahan kepada Moeldoko.

Malam tadi (13 Juli 2021), jam 19.46 WIB, Bang Arief dipanggil Allah SWT. Beliau adalah salah seorang dari jutaan yang dinyatakan tertular Covid-19. Terakhir, BA dirawat di RS Pasar Minggu, Jakarta. In-sya Allah beliau husnul khatimah dan syahid dalam wabah penyakit.

BA sudah lama aktif mengeritik penguasa lewat kanal YouTube-nya, “Bang Arief”. Beliau adalah seorang ilmuwan sosiologi lulusan Universitas Indonesia. Tetapi, BA bisa menjadi jurnalis meskipun beliau mengaku tidak punya latarbelakang jurnalistik. Boleh dikatakan jurnalis otodidak.

Belakangan ini, Bang Arief menunjukkan kerisauannya melihat kezaliman dan kebobrokan para penguasa. Beliau seperti kehabisan kesabaran. Ingin segera terjadi perubahan besar.

Selain aktif sebagai pengeritik kebijakan publik, BA sejak lama melakukan prakarsa pembinaan anak-anak muda yang hendak beliau siapkan sebagai para calon pemimpin. Inilah sekaligus yang dijadikan Bang Arief ladang dakwah.

Bang Arief juga menyenangi profesi konsultasi tentang sumber daya manusia (SDM). Ini bukti bahwa BA mendambakan Indonesia yang memiliki kualitas SDM terbaik.

Beliau belah dua rumahnya. Satu bagian untuk 12 orang mahasiswa yang beliau didik langsung. Mereka diberi beasiswa.

Perhatian BA terhadap lingkungan sosial sangat besar. Tiap ‘idul qurban seperti sekarang ini, Bang Arief selalu menyembelih dua sapi limosin yang harganya ratusan juta.

Semoga Allah SWT melimpahkan kebaikan yang berlipat-lipat untuk Bang Arief dan menyediakan surga untuknya. Kami mohon doa dari teman-teman semua untuk almarhum dan keluarga yang beliau tinggalkan.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat Jalan, Bro. []

14 Juli 2021

Asyari Usman, Penulis Adalah Wartawan Senior
sumber: facebook asyari usman

Artikel Terkait

Back to top button