OPINI

Karena Survei Kompas, Rusak Survei Sebelanga

Apa yang selama ini samar, remang-remang, tertutup layar panggung, sekarang terbuka. Itulah sebabnya mereka semua menjadi belingsatan.

Seperti sekelompok orang yang bersekongkol di kegelapan, tiba-tiba ada lampu menyala terang. Pertemuan rahasia mereka terbongkar. Mereka sangat terkejut. Terjaga dari mimpi indah yang membuai.

Reaksi pertama marah. Reaksi berikutnya bisa bermacam-macam. Ada yang langsung membela diri. Ada yang mencoba mengalihkan perhatian. Ada yang diam-diam melarikan diri.

Setelah keterkejutan mereda, di WAG para pendukung paslon 01 ada instruksi agar tidak terlalu reaktif menanggapi survei Litbang Kompas. Mereka melakukan konsolidasi, membuat isu tandingan. Mereka mencoba menggoreng isu Prabowo pemarah.

Tagar #PrabowoPemarah sepanjang hari Rabu (20/3) sempat menjadi trending, namun tidak bertahan lama.

Besar Karena Survei

Mengapa para pendukung paslon 01 sangat marah? Publikasi survei saat ini adalah andalan satu-satunya yang masih tersisa dan bisa dijual paslon 01. Jualan lain berupa pencitraan sudah tidak laku.

Jokowi sudah tidak bisa mengandalkan citranya yang sederhana. Dia tidak bisa lagi masuk gorong-gorong, atau naik sepeda motor bergaya bak remaja milenial.

Program infrastruktur yang sangat diharapkan jadi ajimat sakti dan dapat menyihir publik ternyata gagal total. Tol trans-Jawa kebanggaan Jokowi, berubah menjadi tol mahal yang dihindari para pengemudi truk pengangkut barang. Tol itu juga membuat  ribuan UMKM mati dan menciptakan ratusan ribu pengangguran baru.

Sihir Jokowi tak lagi mampu menghipnotis publik. Wow efeknya sudah hilang. Kampanye Jokowi dimana-mana sepi. Terpaksa harus mengerahkan ASN, atau meminta bantuan aparat kepolisian agar terlihat ramai.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button