NASIONAL

Lima Tahun Beroperasi, Klinik Aborsi di Raden Saleh Gugurkan Ribuan Janin

Jakarta (SI Online) – Subdit Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkap sebuah klinik aborsi di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.

“Dalam data yang bisa didapatkan saat kita lakukan penggeledahan ini didapatkan terhitung dari Januari 2019 sampai dengan 10 April 2020 terdatakan pasien aborsi sebanyak 2.638 pasien,” kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 18 Agustus 2020.

Berdasarkan data tersebut, penyidik memperkirakan setiap harinya klinik tersebut bisa menggugurkan lima sampai tujuh janin setiap harinya.

“Asumsi perkiraan setiap hari kurang lebih lima sampai tujuh orang yang melakukan aborsi di tempat tersebut,” ujar Tubagus.

Meski hanya menemukan data pasien selama dua tahun terakhir, namun penyelidikan petugas Kepolisian menemukan bahwa klinik tersebut sudah beroperasi selama sekitar lima tahun. Atas dasar itulah polisi memperkirakan jumlah pasien yang menggugurkan janinnya di klinik tersebut melebihi 2.638 pasien.

“Klinik ini beroperasi sekitar lima tahun,” tuturnya.

Tubagus menuturkan, ada enam tersangka yang merupakan tenaga medis. Mereka terdiri atas tiga dokter, satu bidan dan dua perawat. Sementara empat tersangka lain berperan sebagai pengelola klinik yang memiliki tugas untuk negosiasi, penerimaan dan pembagian uang.

Kemudian empat tersangka memiliki tugas untuk antar jemput pasien, membuang janin, menjadi calo dan membelikan obat. Sedangkan tiga sisanya adalah pasien yang melakukan aborsi.

Data para pelaku adalah SS, 57 tahun, SWS (84), TWP (59), EM (68), AK (27), SMK (32), W (44), J (52), M (42), S (57), WL (46), AR (44), MK (38), WS (49), CCS (22), HR (23) dan LH (46).

Atas perbuatannya, para tersangka itu dijerat dengan pasal yang berbeda-beda dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Pasal yang dikenakan antara lain Pasal 299, 346, 348 ayat 1 dan 349 KUHP serta Pasal 194 junto Pasal 75 tentang kesehatan dan Pasal 77A junto Pasal 45A UU Perlindungan Anak.

Dari kasus pembunuhan warga Taiwan

Menurut polisi, keberadaan klinik aborsi di Jalan Raden Saleh itu terungkap saat penyidik mengusut kasus pembunuhan terhadap warga Taiwan yang jasadnya dibuang di daerah Subang, Jawa Barat.

“Jadi saya flashback bahwa kasus (klinik aborsi) ini terungkap dari pembunuhan warga Taiwan itu yang sekarang masih dilakukan pengejaran terhadap eksekutor yang membunuh korban dan membuang jasadnya di Subang, Jawa Barat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa 18/8/2020.

Yusri menjelaskan, kasus pembunuhan terhadap warga Taiwan yang berinisial HMH itu diawali oleh sakit hati tersangka SS yang dihamili oleh HMH. Namun korban menolak bertanggung jawab dan meminta SS menggugurkan kandungannya dan memberinya sejumlah uang.

Saat mendalami kasus pembunuhan tersebut, polisi juga mendalami soal keberadaan klinik yang menjadi tempat tersangka SS menggugurkan kandungannya, yang menurut pengakuan SS berada di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.

“Kenapa kita flashback? Saat itu salah satu tersangkanya hamil tapi kehamilannya digugurkan dengan bantuan biaya oleh korban dari keterangan SS, kemudian dikembangkan dan untuk menelusuri pengguguran kandungan yang dilakukan SS, pada 3 Agustus lalu berhasil diamankan 17 tersangka di salah satu klinik di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat,” kata Yusri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menyebutkan dalam kasus ini tersangka SS yang sudah menyandang status tersangka dalam kasus pembunuhan berencana, kini bisa tersandung pasal pidana baru.

“Terhadap SS bisa dikenakan pasal pengguguran atau aborsi. Pertama dikenakan pasal yang dilakukan ke warga Taiwan dan didapatkan data seperti ini kepada yang bersangkutan dapat dikenakan ke pasal aborsi ke yang bersangkutan,” kata Tubagus.

sumber: ANTARA

Artikel Terkait

Back to top button