OPINI

Pak Jokowi, Pilpres Ini Dikawal Bala Tentara Allah

Itu pertolongan terbaru Allah yang pertama, kemarin. Pertolongan terbaru kedua adalah tangkap basah surat suara tercoblos dan aksi pencoblosan surat suara secara ilegal di satu tempat di kawasan Bangi, dekat Kuala Lumpur. Surat suara itu dicoblos untuk paslon 01 dan untuk caleg dari Partai NasDem. Yaitu, Davin Kirana –anak Dubes RI untuk Malaysia, Rusdy Kirana.

Allah gerakkan anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, untuk menjelaskan tentang keanehan tingkah-laku PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Malaysia. Meraka, kata Rahmat, menolak keinginan Bawaslu agar diikutkan pengawas Bawaslu untuk KSK (kotak suara keliling). Keanehan lainnya adalah Wakil Dubes di Malaysia duduk sebagai anggota PPLN. Rahmat mengatakan, hal ini tak bisa diterima karena anak si Dubes ikut menjadi caleg DPRRI untuk DKI. Dan terbukti bahwa surat suara yang dicucuk tukang coblos upahan itu sebagian adalah untuk anak Dubes.

Allah gerakkan pula mulut Masinton Pasaribu (PDIP) untuk berbicara tentang sindikat surat suara di Malaysia yang telah berlangsung sejak lama. Ada sindikat yang menawarkan suara dengan bayaran, kata Masinton. Dia ditawari tetapi dia tolak.

Jadi, Pak Jokowi, Allah turunkan bantuan-Nya sehingga kecurangan pemilu di Malaysia itu terbongkar dengan sangat memalukan. Kalau Pak Jokowi punya rasa malu, tentunya temuan surat suara di Bangi itu sudah cukup untuk dijadikan alasan mengundurkan diri dari pilpres. Tidak usah sampai menunggu hukuman diskualifikasi dari Bawaslu.

Nah, sebelum kedua peristiwa ini berlangsung, Bala Tentara Allah (pertolonngan Allah) sudah berkali-kali dikirimkan-Nya lewat Tol Langit. Ada OTT terhadap teman baik Anda, Setya Novanto, dalam kasus pengadaan e-KTP. Ada kasus e-KTP tercecer dalam jumlah besar. Ada OTT terhadap Sekjen Golkar Idrus Marham. Kemudian OTT ketua umum kesayangan Anda, Romi Romahurmuziy. Belum lama ini OTT terhadap Bowo Sidik Pangarso (Golkar) yang menyiapkan delapan miliar di dalam 400 ribu amplop yang diduga untuk money politics pemilu. Insyaallah, tak lama lagi seorang menteri Anda akan terjerat kasus ini. Dan seterusnya.

Bala Tentara Allah juga turun dalam bentuk lain. Kampanye-kampanye akbar Anda dibuat sepi. Lengang. Tak ada peminat. Di Padang, Karawang, Bandung, Ciracas, Sukabumi, bahkan di Solo. Kemudian berkali-kali fasilitas acara yang terkait dengan promosi Anda, ditiup angin kencang. Di sejumlah tempat.

Karena itu, Pak Jokowi, cepat-cepatlah introspeksi. Sebelum Bala Tentara Allah itu datang dalam sesuatu bentuk yang langsung tertuju kepada Anda, Pak.

Hentikanlah kezaliman. Batalkanlah niat untuk curang, kalau ada.

Kemarin, saya berkunjung ke sebuah kabupaten pinggir pantai di Sumatera Utara. Saya mendengar dari sejumlah warga di sana bahwa bakal ada ‘serangan fajar’ besar-besaran untuk memenangkan paslonpres tertentu. Mereka mengatakan, ‘serangan fajar’ itu akan dikawal langsung oleh aparat yang ditakuti rakyat. Yaitu, aparat yang sangat mudah menggertak rakyat.

Pak Jokowi, pilpres ini sarat dengan kesewenangan. Sarat dengan penyalahgunaan kekuasaan. Saya tidak tahu apakah Anda tahu dan merestui ini, atau tidak. Semoga saja tidak. Tapi, agak aneh kalau Anda tak tahu.

Apakah betul Anda tidak tahu pengerahan pegawai negeri, guru, jajaran kepolisian, dan BUMN untuk memenangkan Anda, Pak? Kalau tidak, Alhamdulillah. Berarti Anda menjalani proses pilpres ini dengan bersih, jujur, dan adil.

Kalau iya, sangat besar kemungkinan Bala Tentara Allah dalam berbagai bentuk pertolongan kepada pihak yang terzalimi itu, diturunkan-Nya untuk menegur kesewenangan dan kecurangan. Boleh jadi Bala Tentara Allah itu masih akan turun lagi lewat Tol Langit yang Dia siapkan demi menjaga agar yang ‘haqq’ tetap ‘haqq’, yang ‘bathil’ akan hancur.

Asyari Usman
(Penulis adalah wartawan senior)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button