SILATURAHIM

Profil Syekh Awad Al-Qarni, Ulama Saudi yang Terancam Hukuman Mati karena Cuitan di Twitter

Jakarta (SI Online) – Syekh Awad al-Qarni adalah seorang ulama sekaligus akademisi dari Arab Saudi yang kini menghadapi ancaman hukuman mati di negaranya.

Salah satu tuduhan kepada Syekh Awad adalah menggunakan aplikasi sosial media Twitter untuk menyuarakan pendapatnya. Kicauan itu dinilai rezim berkuasa dapat membahayakan ketertiban umum.

Syekh Awad bin Mohammed al-Qarni adalah ulama kelahiran 1957. Ia dibesarkan di desa Balqarn di provinsi Asir, barat daya Arab Saudi.

Baca juga: Ulama Saudi Syekh Awad al-Qarni Terancam Hukuman Mati karena Cuitannya di Twitter

Syekh Awad merupakan mantan profesor di Universitas Islam Imam Muhammad ibn Saud.

Ia merupakan sosok ulama dan akademisi yang memiliki banyak pengikut, terutama para masyarakat Arab yang tidak suka dengan produk barat.

Syekh Awad berdakwah melalui khotbah masjid dan program setelah sekolah untuk pemuda di kota Abha.

Dalam setiap khotbahnya ia menjelaskan bahwa barat sedang meneror bangsanya menggunakan teknologi sehingga perlu diperangi dan ditumpas karena akan menghancurkan agama dan cara hidupnya.

Dalam salah satu bukunya yang terbit pada 1998, “Modernism in the balance of Islam: Islamic perspectives in the literature of modernity,” Syekh Awad berpendapat bahwa karya sastra modern membuat umat manusia percaya pada kebohongan yang bertujuan untuk menghancurkan ajaran Islam.

Modernisme dinilainya telah menjangkiti bangsa dan berusaha untuk memberontak melawan etika, nilai, dan kepercayaan. Menurut Syekh Awad, modernisme adalah ide subversif dan harus diperangi.

Berbagai karya dan ungkapan yang dibuatnya telah menuai kritik baik pers lokal, media sosial, dan oleh para akademisi karena pandangannya yang dinilai radikal dan interpretasi agama yang ekstrem.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button