SILATURAHIM

Purnawirawan Jenderal Bintang Tiga ini Bangun Pesantren Tahfiz Al-Qur’an

Makassar (SI Online) – Di pundaknya terakhir tertempel bintang tiga. Namanya Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara. Jabatan yang diemban jenderal kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 63 tahun silam sebelum pensiun adalah Inspektur Jenderal TNI.

Lulusan Akmil 1978 ini pernah menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad. Kemudian, ia juga menjabat Panglima Kodam XII/Tanjungpura. Geerhan resmi memasuki usia pensiun pada 2014 lalu.

Kabar terbaru dari Geerhan, ia akan membangun Pondok Pesantren Penghafal (Tahfizh) Al-Qur’an.

Ketua Harian Yayasan Amal Kebangsaan Indonesia (YAKIN) sekaligus anak kandung Geerhan, Geralz Geerhan, mengatakan, pembangunan pesantren tersebut akan dimulai pada pertengahan Januari ini dan ditargetkan rampung akhir 2020 mendatang.

Pesantren akan dibangun di atas lahan seluas dua hektare di Dusun Tokka, Desa Bontomarannu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

“Insyaallah, semoga tahun depan sudah bisa digunakan dan beroperasi. Karena sekarang ini semua yang dibutuhkan, alhamdulillah, sebagian besar sudah tersedia,” ujar Geralz di Kantor YAKIN, Jalan Ance Dg Ngoyo, Kota Makassar, Kamis (9/01/2020).

Geralz mengungkapkan, lahan yang ditempati merupakan wakaf dari keluarga besar almarhum Brigjen (Purn) Andi Lantara. Sementara dana yang digunakan untuk mendukung kelancaran pembangunan berasal dari donatur YAKIN dan keluarga besar almarhum H. Muhadir, yang masih kerabat dekat keluarga besar Andi Geerhan Lantara.

“Masyaallah, kami sangat bersyukur. Karena perencanaan baru akhir 2018 lalu, tiba-tiba kami dapat dukungan dana besar dari keluarga almarhum H. Muhadir, sehingga membuat kami di YAKIN cukup bersemangat untuk segera memulai pembangunannya,” tuturnya.

Selain itu, kata Geralz, juga sudah tersedia tim arsitek dan konsultan pembangunan yang akan memberikan bantuan secara cuma-cuma.

Geralz menyampaikan, harapan terbesar dari Andi Geerhan Lantara dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, sejatinya akan mencetak para generasi penghafal Al-Qur’an yang memiliki wawasan kebangsaan.

“Kami sangat berharap, melalui pondok pesantren ini akan lahir generasi yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan kebangsaan. Sehingga mereka akan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Bendahara Umum YAKIN, Muhaji, menjelaskan pondok pesantren akan dilengkapi dengan laboratorium bahasa, terutama bahasa Inggris dan Arab, dan akan menampung santri setingkat sekolah menengah pertama.

Dia menyebut, pihaknya akan memberlakukan pembayaran penuh untuk santri yang memiliki kemampuan di atas standar, sedangkan santri yang kurang mampu bakal dibantu YAKIN.

“Insyaallah, kami akan memberikan keringanan kepada santri untuk proses pembayaran dan lain sebagainya,” jelas Muhaji.

Muhaji melanjutkan, karena pondok pesantren tersebut berbasis Qur’an dan berwawasan kebangsaan, maka para pendidiknya akan diisi oleh sejumlah purnawirawan perwira tinggi dari militer dan pendidik lainnya yang selama ini sebagai praktisi di lembaga Al-Qur’an.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button