OASE

Sabar Menghadapi Ujian Allah SWT

Setiap orang yang mengaku beriman pasti diuji oleh Allah SWT. Ujian itu diberikan Allah SWT untuk mengetahui mana di antara mereka yang benar dan mana yang hanya berdusta belaka. Allah SWT berfirman:

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta.” (QS. Al Ankabut: 2-3)

۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

“Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. Kamu pun pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.” (QS. Ali Imran: 186)

Sedangkan terkait besar kecilnya ujian yang akan diberikan kepada seseorang tergantung kepada kadar agama dan keimanannya. Ujian diberikan menurut kadar kesanggupan seorang hamaba. Allah SWT berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ

“Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah: 286)

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Rasulullah Saw: “Orang yang paling hebat ujiannya di antara manusia adalah para nabi, kemudian yang seperti itu adalah seorang lelaki yang diuji karena agamanya. Kalau ia keras berdisiplin dalam mempertahankan atau menetapi agamanya, maka ia diuji berdasarkan kekuatannya. Jika ia lemah atau mengambil beban yang ringan dalam menjalankan atau memperjuangkan agamanya, maka ia kurang diperhitungkan dalam pemberian ujian. Ujian itu tak henti-hentinya menimpa seseorang sampai ia dituntut di muka bumi tanpa kesalahan.”

Lalu bagaimana cara menghadapi ujian manakala ia datang atau menimpa seorang mukmin? Ustadz Fauzi Sanqarth dalam kitabnya “At-Taqarrub Ilallah Thariqut Taufiq” memberikan sejumlah tips agar kita dapat lulus ujian dari Allah SWT.

Pertama: Seorang mukmin harus beriman kepada al-Qadar supaya mampu menghadapi ujian. Supaya dia mengetahui bahwa apa yang menimpanya memang tidak akan luput darinya. Jika sesuatu memang harus luput darinya, maka tidak akan menimpanya. Dan kalau manusia berkumpul untuk mencelakakannya, maka tidak akan mencelakai dirinya kecuali yang telah ditetapkan Allah atasnya. Allah SWT berfirman:

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button