REMAJA

Sahabat Sejati

Apa yang terlintas di kepala kita saat mendengar kata sahabat sejati? Pasti yang kita bayangkan tak lain adalah orang yang selalu berada di samping kita di kala senang atau susah, orang yang selalu menyemangati segala hal yang ingin kita lakukan, dan tentu orang yang mengerti apa yang lagi kita butuhkan dan menjadi tempat bercerita.

Menurut kalian, ada berapa tingkat dalam sebuah pertemanan? Kalau menurut aku, tingkat dalam sebuah pertemanan itu ada dua secara umum. Yakni pertama, tingkat teman. Kedua, tingkat sahabat. Nah di dalam tingkat kedua, ada lagi yang namanya ‘sahabat sejati’.

Gambaran sahabat sejati itu kayak gimana sih menurut kalian?

Seperti yang aku bilang di awal tadi, gambaran sahabat sejati di tengah masyarakat itu sebagai orang yang bakal selalu ada, di kala kita sedih atau senang. Saat mengalami masalah, dia akan menemani kita melewatinya. Keberadaan dia memang tidak bisa membuat masalah hilang, tapi sebagai penenang sehingga kita bisa yakin dan enggak putus asa untuk melewatinya.

Tidak hanya itu, dalam realita kehidupan sehari-hari, sahabat sejati akan selalu menyemangati dan mendukung segala hal yang kita ingin lakukan. Enggak tahu deh halal atau haram, yang jelas kalau itu membuat sahabat kita senang. Ya, kenapa enggak? Mending kita dukung, kita beri semangat. Bukankah itu tujuan dari sebuah pertemanan? Isn’t that what friends are for? Atau ketika sahabat kita bermaksiat, kita malah membela dia atau diam karena merasa ‘enggak enakan’.

Semua yang ada di dunia sudah diatur oleh hukum syara’. Dari kita bangun sampai tidur kembali. Contohnya hubungan diri sendiri dengan Allah diatur dalam Islam. Sama seperti hubungan kita kepada sesama manusia pun juga diatur. Mengapa? Tentu karena Islam itu sempurna, perfect. Enggak ada kecacatan sama sekali.

“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati. Sebaik-baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” (HR. Hakim)

Pertama, sahabat sejati dalam Islam adalah orang yang membuat kita bertambah ketakwaannya. Jadi, sahabat sejati bukan sekadar sahabat yang memiliki hobi sama atau seru ketika diajak mengobrol. Melainkan orang yang menambah keimanan dan menjadikanmu semakin shalih atau shalehah. Kuncinya itu di sini, takwa dan iman.

Kedua, namanya sahabat sejati pasti peduli sama kita. Nah, dia enggak akan mau kita berada di jalan yang salah, dia enggak mau kita disiksa di neraka kelak. Maka, seorang sahabat akan menasehatimu ketika kamu menyimpang. Dia tidak akan membiarkanmu dalam kegelapan apalagi mendukungmu dalam melarang perintah Allah.

Dia akan menasehatimu saat kamu salah, karena semata-mata dia peduli dan sayang denganmu sebagai seorang sahabat.

Ketiga, dia akan selalu mengajakmu kepada kebaikan dan tidak menyibukkanmu dengan dunia. Misal, seorang sahabat mengajakmu untuk mengikuti kajian, seminar atau forum yang bermanfaat. Itu karena semata-mata dia pengin kamu punya bekal untuk akhirat, biar sama-sama bisa ke surga dan berada di tingkat yang sama. Yaitu surga firdaus.

Dan dia enggak akan heboh mengajakmu untuk sibuk dengan hal-hal yang bersifat duniawi dan tidak sementara. Contoh, kayak pamer harta, belanja hal-hal yang enggak bermanfaat, berlomba-lomba pakai baju paling nge-hits yang enggak menutup aurat.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button