Sudan Tengah Dilanda Konflik, Begini Kata UBN
Mekkah (SI Online) – Krisis politik dan keamanan tengah terjadi di Sudan. Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) KH Bachtiar Nasir atau karib disapa UBN, berharap eskalasi konflik di negara tersebut dapat segera mereda. Kuncinya, masyarakat Sudan harus saling menahan diri.
“Tetap menahan diri dari berbagai macam bentuk provokasi. Sehingga tetap terjaga persatuan dan kesatuan antar rakyat di Sudan,” ungkap UBN di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (18/4/2023).
Di dekat Ka’bah, UBN berdoa agar pemerintah Sudan dinaungi rahmat Allah. Sehingga timbul rasa cinta kepada rakyat dan segera menghentikan berbagai macam syahwat dan kepentingan politik yang dapat merugikan Sudan.
“Semoga saudara-saudara kami di Sudan mengutamakan sudut pandang kalbu yang jernih. Serta, Pemerintah Sudan tetap teguh di meja perundingan, menyepakati, dan berkomitmen terhadap keinginan dan kehendak rakyat,” kata UBN.
Kepada masyarakat Indonesia yang bermukim di Sudan, UBN turut menyampaikan pesan. Diketahui, saat ini 1.209 warga Indonesia tinggal di Sudan, sebagian besar adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu.
Pimpinan AQL Islamic Center ini tidak menampik kecemasan pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Sudan. Karena hal ini pernah juga dialami UBN saat berstatus mahasiswa dan pecah Perang Teluk.
“Sejauh pengalaman saya ketika terjadi Perang Teluk yang saat itu saya berada di kawasan Teluk memang suasana seperti ini akan menimbulkan kecemasan lalu kekhawatiran besar,” jelas alumni Universitas Islam Madinah, Arab Saudi itu.
UBN berharap pelajar Indonesia terus fokus menuntut ilmu di tempat-tempat aman. Untuk menghilangkan kecemasan, tingkatkan tawakal kepada Allah.
“Bertawakal kepada-Nya dan berlindung kepada-Nya sambil bersabar. Bacalah Al-Qur’an. Senantiasa berzikir dan berdoa dan tetaplah bermunajat bangun tengah malam,” ujar UBN.
Kemudian, UBN meminta agar masyarakat Indonesia tidak terlibat pada kelompok mana pun. Karena, ini adalah urusan dalam negeri Sudan.
“Jadilah bangsa Indonesia yang menginginkan perdamaian dan persatuan di Sudan,” tegas UBN.
Menurut UBN, pelajar Indonesia perlu juga menyampaikan informasi obyektif dan faktual terkait gejolak Sudan. Jangan menerima informasi berdasarkan informasi satu kelompok.