Terkait Ibadah di Tengah Wabah, Yusril Imbau Pemerintah Jalin Komunikasi dengan Tokoh Agama
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengimbau pemerintah agar mengintensifkan komunikasi dengan para tokoh agama di tengah wabah virus Corona (COVID-19).
Hal ini guna meredam munculnya pandangan sejumlah aspek agama yang masih diributkan melalui media sosial.
“Pemerintah juga perlu bicara dengan dengan para tokoh ulama para kiai dan lain-lain. Sampai hari ini kita lihat juga media sosial yang mempertentangkan aspek-aspek fiqih Islam dalam kaitannya dengan shalat Jumat, tarawih dan lain-lain,” kata Yusril Ihza Mahendra dalam diskusi bertajuk ‘PSBB, Jurus Tanggung Istana Hadapi Corona?’ yang disiarkan melalui live streaming, Ahad (12/4/2020).
Pakar hukum tata negara ini mengamini banyak aliran pemahaman seputar Islam. Namun kata dia, untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan kesalahpahaman di media sosial, pemerintah diharapkan mencari langkah-langkah preventif.
Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM) ini mengaku sepakat dengan semua fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tengah wabah virus korona. MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
Fatwa tersebut mengatur tentang salat jumat dan ketentuan pemulasaraan terhadap jenazah pasien pengidap virus korona.
“MUI sudah mengambil suatu sikap yang positif yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh bangsa kita,” ucap Yusril.
Yusril menilai kebijakan moderat patut dikeluarkan dalam situasi saat ini. Untuk itu, masyarakat juga perlu mendukung upaya-upaya pemerintah.
“Kalau sekiranya masyarakat itu punya kesadaran tinggi dan kemudian juga pemerintah mengambil satu langkah yang tegas dari sisi hukum itu akan terjadi kepatuhan dan keberhasilan (penanganan virus Corona) akan lebih tinggi,” ujar Yusril.
red: farah abdillah