UAS: Mari Kita Jaga MUI, Kita Sayangi MUI
Jakarta (SI Online) – Mubaligh kondang asal Pekanbaru, Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) hadir secara virtual dalam acara Milad MUI ke-45 yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (7/8/2020) malam.
Dalam testimoninya, UAS menekankan kepada umat Islam untuk selalu menjaga dan mencintai MUI.
MUI, kata UAS, merupakan tempat berkumpulnya para tokoh besar dari berbagai macam ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, Al Ittihadiyah, dan lain-lain.
Menurutnya, MUI sangat penting sebagai payung besar umat Islam.
“Begitu penting MUI sebagai payung besar, tempat berkumpulnya umat Islam dengan berbagai macam warnanya, mazhab fiqhnya, aliran pemikirannya. Walaupun berbeda tetapi kita ada payung tempat kita bernaung,” ungkap UAS, Jumat (7/8) malam.
Sebagai payung besar umat Islam, UAS mengakui MUI membantu dirinya saat menghadapi sejumlah tantangan dalam berdakwah.
“Saya dalam menjalani perjalanan dakwah ini pernah dipukul ombak, maka saat itu MUI hadir mengklarifikasi, hadir menolong, membantu,” ucapnya.
Bantuan MUI kala itu sangat berkesan dalam hidup UAS. Karena itu, UAS akan menceritakannya kepada anak cucunya kelak tentang peran besar MUI dalam melindungi umat Islam.
“Saya akan ceritakan ke anak cucu saya bagaimana peran MUI. Oleh sebab itu, mari kita jaga MUI, mari kita sayangi MUI. Mari kita jadikan MUI sebagai rumah tempat kita bernaung, berhimpun,” katanya.
UAS mengatakan bahwa dirinya sudah biasa dibully dan dicaci maki dalam menjalankan dakwah Islam. Sebagai manusia biasa, UAS pun merasakan emosi dan marah.
Namun, menurut dia, kemarahannya tidak sebesar ketika ada orang yang menyerukan untuk membubarkan institusi MUI.
Menurut UAS, sekarang orang yang ingin membubarkan MUI terebut telah ditangkap karena kasus narkoba. Menurut dia, begitu cepat hukuman Allah SWT terhadap orang tersebut. Akhirnya, UAS pun memahami bahwa ketika ada orang yang menghina agama harus dilawan.
“Marah karena diri dihina tidak dilakukan nabi, nabi memaaafkan. Tapi kalau agama dihina, institusi kita dihina, wajib kita marah, wajib kita mengamuk, wajib kita berjihad. Jihad itu ada levelnya macam-macam,” jelasnya.
Oleh sebab itu, tambah dia, sangat penting untuk membela MUI sebagai simbol pesatuan umat Islam. Di Milad MUI ke-45 ini, UAS pun berharap para tokoh dan ulama di MUI bisa tetap eksis untuk membentengi perjuangan umat Islam.
“Selamat Milad MUI, seluruh pengurus selalu diberkahi Allah. Ini salah satu benteng perjuangan kita,” ujar dia.
red: a.syakira