RESONANSI

Yahudi Mau Mendidik Rakyat Indonesia tentang Bahaya Rasialisme

Kepada BBC News Indonesia, Pemimpin Sinagog Yahudi dan pengelola Museum Holokos di Minahasa, Rabi Yakoov Baruch, menyatakan: “Saya ingin mengedukasi masyarakat Indonesia tentang bahayanya rasialisme dan kebencian.” (BBC News Indonesia, Kamis (03/02/2022).

Ia juga menyatakan: “Kalau kita tidak memerangi rasialisme dan kebencian sejak dini, dan itu bisa terlambat, maka peristiwa seperti holokos akan menjadi pelajaran buat kita… Bukan untuk hanya genosida terhadap bangsa Yahudi saja, tapi terhadap suku etnis manapun. Itu tidak bisa dibenarkan.”

Menurut Rabi Yakoov, Museum Holokos didirikan bukan kampanyekan normalisasi hubungan RI-Israel. “Saya menjelaskan kembali sikap Yahudi Indonesia mendukung keputusan pemerintah Indonesia, yang sampai saat ini mempunyai sikap terhadap konflik Israel-Palestina itu seperti apa, kita tahu. Kami mendukung sepenuhnya,” kata Yakoov.

Bahkan, katanya, Museum Holokos itu tidak mendapat bantuan pihak asing dalam bentuk “uang atau apa pun”. Pembangunan museum itu disebutnya “murni dari hasil keringat kami.”

“Kami hanya dibantu diberi gambar [foto], karena kami tidak memiliki sumber untuk membuat gambar,” ungkapnya di hadapan perwakilan MUI Sulut. Yakoov juga menegaskan, pihaknya “tidak mengendorse negara asing atau untuk kepentingan asing”. “Semuanya dalam bingkai NKRI, di mana Konstitusi kita menentang segala bentuk penjajahan, termasuk kita belajar dari penjajahan Nazi di Eropa,” jelasnya. (baca: suara.com)


Pernyataan Rabi Yakoov yang ingin mengedukasi masyarakat Indonesia akan bahaya rasialisme patut kita cermati. Sebab, sepatutnya, hal itu dilakukan kepada masyarakat Yahudi, khususnya negara Yahudi Israel, yang dikenal sebagai negara rasis. Laporan Human Right Watch (HRW) tahun 2021 menyebutkan, Israel memang melakukan kejahatan politik rasialis terhadap warga non-Yahudi. (baca: cnnindonesia.com)

Sang Rabi Yahudi itu juga menyatakan, bahwa pendirian Museum Holokos itu berada dalam bingkai NKRI yang konstitusinya menentang segala bentuk penjajahan. Nah, patut kita tanya kepada beliau, negara mana yang saat ini masih menjajah? Tidak lain, adalah negara Yahudi Israel!

Itulah yag ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam pidatonya di PBB, bulan Mei 2021 lalu. Media sindonews.com, 21 Mei 2021, menulis berita berjudul: “Menlu Retno di PBB: Israel Negara Penjajah Palestina, Harus Direspons Seluruh Negara!” (baca: sindonews.com)

Sejak merampas tanah Palestina dan mendirikan negara Yahudi, 14 Mei 1948, kaum Yahudi Zionis ini tak henti-hentinya menebar teror dan kekejaman. Pada 10 November 1975, Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 (xxx) yang menyatakan: “Zionisme adalah sebentuk rasisme dan diskriminasi rasial.”

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button