Muhammadiyah Tidak Sama dengan Syiah
Ungkapan Ustadz Hafzan El Hadi dari Payakumbuh yang menyamakan Muhammadiyah dengan Syiah tentu mengada-ada dan menimbulkan pertanyaan kok ada ustadz yang jahil?
Ia menyatakan “Yang masih menganut sekte Muhammadiyah biar melek, ini kesamaannya dengan Syiah”. Kebodohan yang sangat nyata. Entah penganut paham atau sekte apa itu Hafzan.
Jauh langit dan bumi antara Muhammadiyah dan Syiah. Syiah itu diragukan sebagai bagian dari Islam sedangkan Muhammadiyah adalah gerakan Islam berbasis Qur’an dan Sunnah. Syiah itu meragukan Qur’an (tahrif) dan memasukan ke dalam Hadits ucapan, perbuatan dan ketetapan Imam.
Muhammadiyah berukun Iman enam mulai dari Iman kepada Allah hingga Iman pada Qadha dan Qadar. Syiah Rukun Imannya lima termasuk harus mengimani Imamah. Beriman akan kema’shuman Imam. Imam kedua belas harus diyakini ghaib (menghilang) dan ditunggu untuk kembalinya (muntadhar).
Muhammadiyah itu pengikut Nabi Muhammad Saw sedangkan Syiah mengultuskan Ali bin Abi Thalib. Bahkan mendewakan Husein bin Ali bin Abi Thalib. Muhammadiyah menghormati istri Rasulullah Saw Siti Aisyah Ra sebagai Ummahatul Mu’minin, sedangkan Syiah menistakan bahkan memfitnah Istri Rasulullah Saw.
Muhammadiyah mengharamkan nikah kontrak sedangkan Syiah membolehkan bahkan menurut Syiah semakin sering bernikah kontrak, maka semakin besar pahalanya. Bagi Muhammadiyah pernikahan itu abadi bukan temporer atau untuk bersenang-senang semata. Menurut Muhammadiyah nikah kontrak Syiah adalah haram.
Bagi Syiah menyakiti diri adalah ibadah dan bagian dari ritual (tathbir). Maksudnya mengenang peristiwa Karbala. Muhammadiyah tidak mengenal ritual sesat demikian. Muhammadiyah mengajarkan agar insan harus memelihara badan dan jiwa. Orang lain dan diri sendiri tidak boleh disakiti.
Dalam kaitan kenegaraan dan kebangsaan ideologi Pancasila adalah kesepakatan bersama yang harus dijalankan dan dipatuhi. Menurut Muhammadiyah Negara Pancasila adalah Darul Ahdi wa Syahadah. Sudah clear.
Syiah memiliki ideologi keagamaan dan kenegaraan sendiri yang disebut Imamah. Ideologi Imamah jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila. Karenanya dari sisi ini di Indonesia Syiah adalah organisasi makar. Apalagi nyatanya mereka dikendalikan oleh negara Iran.
Hal di atas sebagian saja dari banyaknya perbedaan antara Muhammadiyah dan Syiah. Bila ada kaum tidak suka untuk berorganisasi itu adalah haknya, tetapi bagi Muhammadiyah organisasi adalah alat perjuangan untuk berdakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Sukses perjuangan ditentukan oleh rapi dan tertatanya organisasi. Acak-acakan apalagi tanpa organisasi dipastikan gagal perjuangan apapun. Meski menamakan diri berjuang untuk agama.
Muhammadiyah berbeda dengan Syiah. Muhammadiyah itu Islam sedangkan Syiah bukan Islam. Sama dengan Ahmadiyah. Jika penganutnya mengaku Islam maka kategori pahamnya adalah sesat. MUI membuat buku berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”.
Memang Syiah itu menyimpang jauh dari Islam. []
M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
Bandung, 3 Mei 2023