NASIONAL

Agar Kamus Sejarah Tak Jadi Sumber Fitnah, Muhadjir Minta Kemendikbud Bentuk Tim Investigasi

Jakarta (SI Online) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku heran sosok pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari tidak masuk dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Sebagai informasi, buku tersebut disusun pada 2017 saat Muhadjir menjadi Mendikbud.

“Saya juga heran bagaimana tokoh besar sekaliber beliau bisa terlewatkan dalam kamus sejarah,” kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).

Karena itu Muhadjir mendorong Kemendikbud membentuk tim investigasi untuk mencari kejelasan masalah ini.

Baca juga: Kamus Sejarah Sudah Beredar di Toko Daring, DPR: Segera Larang Peredarannya!
Baca juga: Kontroversi Kamus Sejarah Indonesia, Ketua MUI: Revisi Bukunya, Ganti Pejabatnya

Menurutnya, investigasi perlu dilakukan agar tidak terjadi fitnah terkait dengan hilangnya sosok KH Hasyim Asy’ari dari Kamus Sejarah Jilid I.

“Sebaiknya Kemendibud membentuk tim investigasi. Toh meskipun Direktorat Sejarah sudah tidak ada kan orang orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya. Dan tidak jadi sumber fitnah,” tutur Muhadjir.

Pada masa kepemimpinannya, Muhadjir mengaku telah menerbitkan buku biografi Hadrotusy Syeikh KH Hasyim Asy’ari, dalam rangka memperingati 109 tahun Kebangkitan Nasional. Tim penyusunnya dipimpin oleh sejarawan NU, KH Agus Sunyoto.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengakui masih belum lengkapnya tokoh yang masuk dalam Kamus Sejarah Jilid I.

Nadiem mengatakan tidak hanya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari yang tidak disertakan dalam kamus tersebut, namun juga beberapa tokoh lain.

“Ada berbagai macam isu, bukan hanya dari pihak NU, tapi kita sudah menemukan banyak ketidaklengkapan yang akan kita segerakan untuk merevisi kamus sejarah ini,” kata Nadiem di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat (22/4/2021).

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button