OPINI

Cahaya Islam, Asa Perubahan untuk Ibu Pertiwi

Dari kedua indikator tadi, dapat dipastikan bahwa biang seluruh problematika negeri ini, adalah berakar dari diterapkannya sistem kapitalisme liberalisme di atas Ibu Pertiwi. Sistem yang lahir dari rahim sekularisme ini telah nyata menimbulkan berbagai kekacauan dan kerusakan di tengah rakyat. Maka tidak ada pilihan kecuali mencampakkan sistem rusak ini. Dan segera menggantinya dengan sebuah sistem yang paripurna yang diciptakan oleh Allah Ta’ala Al-Khaliq Al-Mudabbir.

Cahaya Islam Selamatkan Negeri

Secara alami, manusia sesuai fitrahnya senang hidup dalam kondisi salam, damai, dan selamat. Dan menjadi fitrahnya pula, sesuai gharizah baqa, ia akan berpindah dari tempat yang gelap gulita (karena kezaliman) ke tempat yang terang benderang ( tempat yang selamat). Inilah yang sedang dirasakan rakyat Indonesia hari ini. Mencari jalan menuju perubahan yang diharapkan.

Terbukanya kesadaran rakyat bahwa Indonesia tidak sedang baik-baik saja telah menjadi kesadaran umum yang patut ditindaklanjuti. Rakyat sangat haus sebuah solusi yang tidak hanya menuntaskan seluruh problematika negeri ini. Tapi juga menjadi jalan perubahan ke arah kondisi yang dirindukan rakyat, yaitu hidup sejahtera dan mendapat keadilan.

Jelas Islam memiliki konsep yang shahih menuju perubahan yang hakiki. Sebab Rasulullah Saw. telah mencontohkan peta jalan perubahan yg terbukti sukses mengubah masyarakat jahiliyah menjadi berperadaban cemerlang. Perubahan mendasar yang dicontohkan Rasulullah Saw. yaitu melalui jalan dakwah tanpa kekerasan.

Di mana pada tahap awal Rasulullah Saw. menyampaikan dakwah Islam kepada orang-orang terdekatnya. Mengubah pemahaman mereka dengan pemikiran Islam kafah. Membuang semua bentuk kekufuran, kesyirikan dan kebodohan. Dan menggantinya dengan pemikiran Islam yang cemerlang. Sehingga semakin haus bertanya tentang Islam, semakin terang jawaban bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Maka Maha Benar Allah Ta’ala dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat, Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (TQS. Ali ‘Imran [3] : 19)

Tahap selanjutnya yaitu berinteraksi dengan masyarakat. Rasulullah Saw. secara terang-terangan membongkar kebatilan dan kerusakan sistem jahiliah di hadapan masyarakat Mekah. Serta menunjukkan dan mengajak mereka kepada Islam sebagai jalan kebenaran. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (TQS. Ali ‘Imran [3]: 104).

Tahap terakhir yaitu tahapan puncak dari peta perubahan hakiki yang dicontohkan Rasulullah Saw. yaitu penerapan syariat Islam secara kafah dalam bingkai Daulah Islam.

Demikianlah tahapan yang ditempuh menuju perubahan hakiki yang dicontohkan Rasulullah Saw. kepada umatnya. Dakwah Islam tanpa kekerasan, tanpa anarkisme, tanpa meneror baik fisik maupun nonfisik, sabar dalam menyebarluaskan ajaran Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Inilah arah perubahan yang semestinya kita istiqomah dan terus gencarkan untuk diperjuangkan di tengah umat. Hingga tiba cahaya Islam menyapa Ibu Pertiwi. Menghilangkan gelapnya kezaliman rezim zalim dan menggantinya dengan cahaya Islam yang terang benderang dan membawa selamat. Wallahu a’lam bishshawaab.

Ummu Naflah
Muslimah Peduli Negeri, Founder Generasi Muda Islam Menulis (GENDIS)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button