#Bebaskan PalestinaNASIONAL

HNW: Kemenangan Gaza adalah Penyelamatan Peradaban dan Kemanusiaan Global

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan sambutan di acara ‘Konferensi Nasional Dalam Rangka Merayakan Kemenangan Palestina dan Gaza’ sekaligus Peluncuran Buku ‘Taufan Al-Aqsa’ karya Ustaz Fahmi Salim, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Hidayat menyebut kemenangan pejuang Palestina di Gaza terhadap penjajah Israel bukan hanya dalam konteks militer, tapi juga dari sisi peradaban, kebudayaan dan penyelamalatan kemanusiaan global yang dengan genosidanya terhadap Gaza, Israel telah melanggar norma, hukum dan konvensi internasional yang diakui, bahkan mengabaikan dan melanggar berbagai keputusan lembaga internasional yang kredibel seperti PBB, ICC, ICJ, Amnesty Internasional dan lainnya.

Selain itu, kata Hidayat, perlawanan para Pejuang Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023 membuka secara terang benderang kejahatan kemanusiaan Israel dan kemunafikan serta standar ganda yang diberlakukan pendukung-pendukung Israel. Dan gencatan senjata dengan Hamas yang akhirnya “terpaksa” disetujui oleh Israel, makin membuktikan betapa berbedanya peradaban dan kemanusiaan; perilaku Israel terhadap tawanannya yang tidak manusiawi dan sikap para Pejuang di Gaza yang penuh keadaban yang bahkan secara terbuka diakui oleh para prajurit perempuan Israel yang ditawan oleh para pejuang Gaza.

“Kemenangan seperti ini, tentu kemenangan yang sangat dipentingkan terutama penyelematan peradaban dan tata dunia global. Sebab, dengan berbagai pembangkangan san pelanggarannya, hal itulah yang selama ini dimatikan oleh Israel. Saya sepakat dengan pernyataan Presiden Kolombia Gustavo Petro yang mengatakan bahwa membiarkan Palestina dijajah oleh Israel artinya, membiarkan peradaban dunia dibunuh oleh Israel,” kata pria yang akrab disapa HNW itu.

Karenanya, kata HNW, menyelamatkan Palestina dan menyelamatkan Gaza sama juga dengan menyelamatkan peradaban dunia, dan inilah yang dilakukan oleh para pejuang Palestina di Gaza, dan mereka berhasil melakukannya. Karenanya penting didukung agar terus berlanjut, dan penting disyukuri agar kemenangan ini mengantarkan kepada pembebasan masjid alAqsha, kemerdekaan Palestina dan perdamaian di kawasan.

“Tentu saja kita sangat memahami bahwa peristiwa kemenangan Gaza yang jatuh pada bulan Rajab patut kita syukuri. Dari sisi sejarah Islam, ada beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan Rajab dan terbukti sangat penting menghadirkan kemenangan-kemenangan berikutnya buat umat. Diantaranya, tanggal 27 Rajab Rasulullah di Isra dan Mirajkan. Dan kita mengetahui setelah peristiwa itu, ada peristiwa hijrah ke Madinah. Dan setelah itu berdirilah daulah madaniyah dan hadirlah Islam yang gemilang rahmatan lil alamin. Tanggal 27 Rajab juga, Sultan Salahuddin Al Ayyubi mengalahkan pasukan Salib dan membebaskan Al-Quds. Maka kita berkeyakinan bahwa kemenangan pejuang Gaza yang terkait dengan tanggal 27 Rajab kemarin juga akan membawa dampak-dampak positif untuk umat bahkan peradaban dan kemanusiaan”ungkap HNW.

Dalam kesempatan itu, HNW menyampaikan bahwa penerbitan dan launching buku Taufan Al-Aqsa, menjadi bagian yang sangat dipentingkan dalam peran atau upaya menyelamatkan peradaban dan peran untuk mengakhiri penjajahan pemikiran dan penyesatan informasi serta menghilangkan ketidakberadaban yang dilakukan oleh Israel dan sekutunya, melalui berbagai rekayasa informasi yang bahkan korbannya sampai tidak bisa membedakan antara teroris (Israel) dengan korban teror dan genosida (Gaza), bahkan dengan bangganyanya menyebu Gaza yg dibantu AS dengan alat kontrasepsi, yang padahal itu adalah Gaza di Mozambique bukan Gaza di Palestina. Mereka juga menebar tafsir menyesatkan soal hakekat masjid alAqsha. Maka itu semua penting dikoreksi melalui karya ilmiah dan publikasi fakta-fakta seperti yang ditampilkan dalam buku “Thaufan alAqsha”ini.

Kegiatan ini di MPR, juga menegaskan kembali sikap prinsip Indonesia dalam membela dan mendukung Palestina, sesuai dengan amanah dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 terutama pada alinea pertama dan keempat, yang sudah disepakati diputuskan oleh MPR sebagai tidak bisa dilakukan perubahan. Dan karenanya, sikap Indonesia memang sudah sangat seharusnya tidak akan berubah mendukung Kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, hal yang juga secara berulang disampaikan oleh Presiden-presiden RI termasuk oleh Presiden Prabowo.

“Dengan demikian kami di Parlemen, sangat mengapresiasi kerjasama antara seluruh pihak yang peduli kemanusiaan/peradaban dan mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahn Israel, untuk memaksimalkan momentum kemenangan Gaza ini, dengan memaksimalkan kolaborasi konstruktif, untuk itu kami di Parlemen yang sudah memberi alas konstitusional yang sangat kuat akan terus menjaga dan menguatkannya, sehingga menjadi bagian dari penguatan sikap Pemerintah dan keseluruhan Rakyat Indonesia serta membersamai masyarakat dunia menolak penjajahan dan menghadirkan kemerdekaan bagi Palestina, untuk perdamaian dan keselamatan kemanusiaan dan peradaban global” pungkas HNW.

Hadir dalam acara, antara lain Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon, Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung, Direktur Yayasan Persahabatan & Studi Peradaban (YPSP) Indonesia Ahed Abu Al-Atta, Ustaz Fahmi Salim, MA (Ketua al Fahmu Institut dan penulis Buku), Wakil Ketua Komisi 1 Dr A Heryawan, Ketua MUI Prof Sudarnoto, perwakilan dari berbagai organisasi Islam, para aktivis pembela Al-Aqsha, serta 500an peserta yang antusias dan memenuhi Gedung Nusantara V. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button