Inggris Lockdown Tiga Pekan
London (SI Online) – Untuk menghentikan penyebaran virus corona baru, COVID-19, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memerintahkan seluruh wilayah Inggris di-lockdown atau diisolasi ketat selama tiga minggu ke depan.
Dengan keputusan lockdown, maka toko-toko dan layanan tidak penting diperintahkan ditutup. Johnson juga melarang pertemuan lebih dari dua orang.
“Tetap di rumah,” kata PM Johnson dalam pidato yang disiarkan televisi kepada masyarakat Inggris, Senin 23 Maret 2020.
Langkah lockdown yang belum pernah terjadi sebelumnya ini diambil setelah jumlah korban meninggal di negara itu meningkat menjadi 335 orang.
Pengumuman Johnson muncul setelah kemarahan pemerintah bahwa rekomendasi tentang mengurangi kontak sosial (social distancing) untuk meminimalkan penularan virus dari kontak dekat diabaikan publik.
Kerumunan orang masih terlihat menikmati matahari akhir pekan musim semi di taman-taman dan pedesaan di seluruh negeri, yang mendorong seruan untuk tindakan yang lebih keras untuk dikenakan.
“Dari malam ini (Senin) saya harus memberikan instruksi sederhana kepada rakyat Inggris, Anda harus tinggal di rumah,” kata Johnson.
“Karena hal penting yang harus kita lakukan adalah menghentikan penyebaran penyakit antar-rumah tangga,” katanya lagi, seperti dikutip AFP, Selasa (24/3/2020).
Di bawah langkah-langkah baru, Johnson mengatakan pergi keluar untuk berbelanja kebutuhan pokok masih diperbolehkan, seperti halnya berolahraga, membeli kebutuhan medis, dan perjalanan ke dan dari tempat kerja.
Tetapi toko-toko yang menjual barang-barang seperti pakaian atau elektronik serta perpustakaan, taman bermain dan tempat-tempat ibadah akan ditutup. Larangan pertemuan massal diperluas termasuk pernikahan dan pembaptisan. Namun, untuk pemakaman masih diperbolehkan.
Taman akan tetap terbuka, tetapi Johnson memperingatkan; “Jika Anda tidak mengikuti aturan, polisi akan memiliki kekuatan untuk menegakkannya, termasuk melalui denda dan membubarkan pertemuan.”
Dia menyebut pandemi COVID-19 sebagai ancaman terbesar yang dihadapi Inggris selama beberapa dekade. Dia mengatakan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola pemerintah tidak akan mampu mengatasi jika laju penularan berlanjut.
“Saya mendesak Anda pada saat darurat nasional ini untuk tinggal di rumah, melindungi NHS kami dan menyelamatkan nyawa,” katanya. “Pembatasan akan dalam peninjauan konstan,” imbuh dia.
“Kami akan melihat lagi dalam tiga minggu, dan menenangkannya jika bukti menunjukkan bahwa kami mampu,” katanya.
“Tapi saat ini tidak ada pilihan yang mudah. Jalan di depan itu sulit, dan masih benar bahwa banyak nyawa akan hilang dengan sedih.”
red: asyakira