INTERNASIONAL

Janji AS Tak Kunjung Ditunaikan, Sudan Kecewa Normalisasi dengan Israel

Khartoum (SI Online) – Pemerintah Sudan mengaku kecewa atas hasil normalisasi hubungan dengan Israel. Alasannya, Amerika Serikat (AS) sebagai mediator dalam normalisasi itu tak kunjung menepati janjinya untuk berinvestasi di negara itu sebagai timbal balik normalisasi hubungan.

Negara Afrika itu mengeluhkan kurangnya investasi di bidang pertanian dan teknologi meski normalisasi hubungan dengan Zionis Israel telah dimulai sembilan bulan lalu.

Para pejabat Sudan mencatat, penandatanganan perjanjian normalisasi memiliki perselisihan antara anggota pemerintah di Sudan, dan investasi ekonomi semestinya akan membantu memasarkan kesepakatan itu kepada publik.

Desember lalu, delegasi resmi Israel tiba di Sudan untuk pertama kalinya sejak dimulainya proses normalisasi.

Delegasi tersebut dipimpin oleh mantan Menteri Intelijen Eli Cohen, yang bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan Abdel Fattah Al-Burhan, Menteri Pertahanan Yassin Ibrahim dan pejabat pemerintah lainnya.

Diskusi yang diadakan oleh kedua belah pihak membahas masalah politik, keamanan dan ekonomi, dengan nota kesepahaman ditandatangani antara para pejabat untuk pertama kalinya.

Para pejabat Sudan dan Israel membahas stabilitas keamanan di kawasan itu dan sepakat untuk memperdalam kerjasama intelijen, sambil menjajaki kemungkinan menerima keanggotaan Israel di Dewan Laut Merah, yang mencakup Mesir dan Arab Saudi.

Dalam perkembangan terbaru, Kepala Dewan Pemerintahan Sudan Abdel Fatah Al-Burhan dan Perdana Menteri Abdalla Hamdok menyampaikan kekecewaan mereka atas kontak diam-diam antara seorang jenderal top negara itu dengan badan intelijen Israel, Mossad.

Pejabat militer yang kontak dengan Mossad adalah Letnan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo (Hemeti) yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Transisi Militer.

Menurut situs berita Walla yang berbasis di Israel, Burhan dan Hamdok melihat kontak antara Hameti dan Mossad bertentangan dengan otoritas sipil resmi Sudan, yang mencapai kesepakatan normalisasi dengan Zionis Israel tahun lalu.

Kekhawatiran para pemimpin otoritas sipil transisi Sudan meningkat setelah jet pribadi Israel yang berafiliasi dengan Mossad mendarat di Khartoum pekan lalu. Menurut laporan media Amerika Serikat (AS), Axios, pejabat Mossad yang berada di pesawat bertemu dengan Hameti di Khartoum.

Sejak awal proses normalisasi, Hameti telah mencoba membangun saluran komunikasi terpisah dengan Israel, terlepas dari otoritas sipil negara yang dipimpin oleh Burhan dan Hamdok.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button