OPINI

Jokowi di Ambang Kekalahan?

Indikator pertama yang diukur adalah apakah responden selalu mengikuti informasi terkait pasangan capres-cawapres pilihan mereka. Hasilnya, pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak dengan 61,4 persen, sementara pendukung Jokowi-Ma’ruf 57,9 persen.

Indikator kedua, apakah pendukung turut menyebarkan hal positif tentang capres-cawapres jagoan mereka. Hasilnya kembali menunjukkan keunggulan untuk pendukung Prabowo-Sandi sebesar 40,8 persen, ketimbang pendukung Jokowi-Ma’ruf 35,5 persen.

Ketiga, apakah pendukung akan membela jika ada informasi yang merugikan capres-cawapres jagoan mereka. Hasilnya, pendukung Prabowo-Sandi yang mengaku akan membela jagoan mereka berjumlah lebih banyak, yakni 36,1 persen, ketimbang Jokowi-Ma’ruf 34,3 persen.

Keempat, survei juga mengukur kesediaan pendukung untuk mengikuti kampanye capres-cawapres jagoan mereka. Hasilnya tetap sama, pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak yang bersedia menghadiri kampanye dengan jumlah 21,7 persen, adapun pendukung Jokowi-Ma’ruf hanya 15 persen.

Kelima, apakah pendukung bersedia untuk memberi sumbangan materi berupa uang atau barang. Pada indikator ini, pendukung yang bersedia menyumbangkan materinya mengerucut jumlahnya, namun tetap menunjukan keunggulan pada Prabowo-Sandi. Pendukung Prabowo-Sandi yang rela menyumbangkan materinya mencapai 8,3 persen, sementara pendukung Jokowi-Ma’ruf 5,9 persen.

Keenam, apakah para pendukung bersedia mengajak orang lain memilih paslon yang mereka dukung. Hasilnya, pendukung Prabowo-Sandi lebih besar dengan 27 persen, dan pendukung Jokowi-Ma’ruf 23,8 persen.

Dari enam indikator tadi, indikator keempat sangat menentukan seberapa besar pendukung yang akan hadir pada kampanye terbuka. Perbedaannya sangat signifikan. Pendukung Prabowo-Sandi jauh lebih antusias. Ada selisih sebesar 6,7 persen.

Survei ini menjelaskan mengapa dalam setiap kampanye Prabowo, massa pendukung yang hadir selalu membludag, tumpah ruah. Sebaliknya masa pendukung Jokowi sering sepi. Sampai-sampai harus melakukan pengerahan massa menggunakan aparatur negara (ASN, polisi).

Perbandingan massa kampanye antara Sandiaga Vs Ma’ruf malah lebih njomplang. Sandiaga selalu disambut eforia. Ma’ruf beberapa kali terpaksa membatalkan kampanye karena pengunjung sangat sepi.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button