Keutamaan Ilmu Menurut Para Sahabat dan Ulama Salaf
Para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang cinta terhadap ilmu. Mereka siang malam terus menerus mencari ilmu pada Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw sendiri telah menekankan pentingnya ilmu kepada para sahabatnya. Dengan ilmu maka dapat menggapai keselamatan dunia dan akhirat.
Berikut adalah beberapa perkataan para sahabat dan ulama salaf tentang ilmu:
Ali bin Abi Thalib ra : “Ilmu lebih baik daripada harta. Harta itu kamu menjaganya sedangkan ilmu itu menjagamu. Harta akan lenyap bila dibelanjakan, sedangkan ilmu akan berkembang jika diajarkan. Ilmu adalah penguasa, sedangkan harta adalah yang dikuasai. Telah mati para penyimpan harta, padahal mereka masih hidup. Sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasad-jasad mereka hilang tapi pengaruh mereka tetap ada membekas di dalam hati.”
Muadz bin Jabal ra : “Tuntutlah ilmu sebab menuntutnya untuk mencari keridhaan Allah adalah ibadah. Mengetahuinya adalah khasyah. Mengkajinya adalah jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui dan disembah dan dengan ilmu pula Allah diagungkan dan ditauhidkan. Allah mengangkat kedudukan suatu kaum dengan ilmu dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan imam bagi manusia. Manusia mendapat petunjuk melalui perantaraan mereka dan merujuk kepada pendapat mereka.
Al Aswad ad Dauli : “Para raja adalah penguasa yang memerintah manusia. Sedangkan para ulama adalah penguasa yang memerintah para raja.”
Al Ahmad bin Qais : “Hampir-hampir para ulama jadi pemimpin-pemimpin. Setiap orang mulia yang tidak dikuatkan dengan ilmu, maka jadi hinalah dia akhirnya.”
Sofyan bin Uyainah: ‘Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang berada diantara Allah dan para hambaNya. Mereka adalah para Nabi dan para ulama.”
Imam Abu Hanifah : “Jika wali-wali Allah di dunia dan di akhirat bukan para fuqaha dan para ulama, maka Allah tiada punya wali “
Imam Syafii :”Menuntut ilmu adalah lebih utama daripada shalat Nafilah.”
Ja’far bin Muhammad :”Tiada kematian seseorang yang lebih disukai Iblis daripada kematian seorang faqih.” []
Nuim Hidayat
Sumber: Syaikh Abdul Qadir Abdul Aziz, Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu, Pustaka Al Alaq, Solo, 2006.
