OPINI

Liberalisme Peter Pan Ala Reynhard

Pertama, pentingnya memperkuat jati diri sebagai bangsa Indonesia yang notabenenya mayoritas muslim. Sedikit banyak nilai – nilai keislaman mewarnai tata cara pergaulan di masyarakat. Pergaulan bebas antar lawan jenis termasuk sesama jenis tentunya merupakan sebuah pelanggaran. Apalagi bagi seorang muslim, tentunya merupakan kewajiban menghindari larangan – larangan agama. Dengan jati diri ini akan bisa membentengi dirinya dari segala bentuk rayuan kehidupan yang liberal serba boleh.

Tentunya tidak akan ada lagi keraguan di saat seorang pelajar misalnya harus meneruskan studinya ke luar negeri. Ia akan memiliki arah yang jelas. Tugasnya adalah belajar. Memang sih kadangkala masih timbul kekhawatiran dalam diri orang tua. Untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, alangkah baiknya studi yang diambil adalah sains dan teknologi. Tentu saja setelah urusan mengenai jati dirinya sudah kelar.

Kedua, Membentuk kesadaran yang utuh dan benar akan identitas jenis kelamin. Di sinilah peran orang tua dan pendidikan guna memberikan pengertian akan fungsi kehadiran lelaki dan wanita di masyarakat.

Lelaki dalam kodratnya sebagai pemimpin keluarga. Sedangkan wanita dalam kodratnya adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Hubungan pernikahan akan menjadi penyatu kerjasama mereka dalam melestarikan keturunan manusia. Hubungan khusus di luar pernikahan antara laki – laki dan perempuan adalah sebuah pelanggaran. Bentuk – bentuk pelanggaran dalam konteks demikian di antaranya hubungan homoseksualitas. Adanya ketegasan sangsi yang diberikan akan mampu memberikan efek jera. Dengan demikian nilai – nilai keluhuran dan keterjagaan martabat manusia akan bisa terjaga dengan baik.

Kesadaran demikian akan terwujud dalam bingkai keimanan yang benar. Di sinilah pendidikan harus bisa memfasilitasinya, bukan sekedar transfer informasi seabrek tapi nihil dari semangat ruhiyah. Sebuah semangat yang lahir dari keimanan akan melahirkan disiplin murni yang menggerakkan seseorang untuk tunduk kepada sang penciptanya, Allah Swt. Kalau bukan dengan tunduk kepada aturan Ilahi yang akan membawa kebaikan, lantas apakah manusia akan memperturutkan hawa nafsunya? Yang terjadi justru hanyalah sebuah kerusakan baik fisik dan psikis manusia.

Ainul Mizan
(Guru SDIT Insantama Malang)

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button