RESONANSI

Menelisik Bencana Khumaeni-Hakikat Revolusi Iran (Bag. 3)

Usai sidang pembaca menyimak tulisan bag. 1 dan 2 yang telah diunggah sebelumnya, kini pada bagian 3 tak kalah menariknya kita baca kesaksian berikutnya dari Syekh Azad saat menghadiri pertemuan bertepatan dengan ulang tahun revolusi Iran pada Februari 1980.

Pada kesaksian ketiga, Syekh Azad yang hadir dalam pertemuan resmi ini menyaksikan sejumlah tentara Khumaini mengambil bendera Amerika dan Uni Soviet lalu mencampakkannya di atas tanah dan menginjak-injaknya. Tak rela bendera negaranya dinistakan, spontan empat orang utusan dari Uni Soviet keluar dari ruang pertemuan.

Setelah kejadian ini, Syekh Azad menyaksikan kehadiran salah seorang menteri Iran, ia berdiri di depan pengeras suara dan berkata: Kepada yang terhormat utusan dari Uni Soviet, sesungguhnya negeri dan bangsa anda sangat kami cintai, di antara kami tidak ada perselisihan sedikit pun bahkan di antara kita ada hubungan yang mesra. Amerika memang musuh kami, karena itu dengan penuh penghormatan, kami mohon maaf atas kejadian yang baru saja terjadi. Maka utusan Uni Soviet pun akhirnya mau kembali memasuki ruangan dan menerima permohonan maafnya usai bendera Uni Soviet dikibarkan kembali.

Menyaksikan fenomena yang terjadi ini, dalam benak Syekh Azad timbul sejumlah pertanyaan, apa yang menjadikan menteri Iran berkata kepada utusan dari Uni Soviet perkataan yang tidak sepantasnya dia katakan kepada mereka? Bagaimana mungkin Rusia menjadi negeri yang sangat dicintai oleh orang Iran baik pemerintahnya maupun bangsanya? Bagaimana mungkin pula ada hubungan di antara Iran dan negeri komunis suatu hubungan kasih sayang yang mesra?

Lebih lanjut Syekh Azad masih mempertanyakan, tidakkah mereka mendengar firman-Nya: “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (QS. Al Mujaadilah: 22)? Apakah bagi revolusi Iran, Uni Soviet itu tidak menentang Allah dan Rasul-Nya?

Disarikan dari buklet yang ditulis Syekh Muhammad Abdul Qodir Azad berjudul: “al-Fitnah al-Khumaniyyah – Haqiqatuts Tsaurah al-Iraniyyah” dialihbahasakan oleh Fatchul Umam, 1 Dzulhijjah 1441.

Ikuti terus kesaksian Syekh Azad pada tulisan-tulisan berikutnya soal setengah jam usai kejadian penghinaan bendera Uni Soviet dan Amerika.

Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Artikel Terkait

Back to top button