PARENTING

Menjadi Ibu Generasi Gemilang

Itulah contoh para ibu teladan sepanjang zaman. Mereka tanamkan pondasi agama yang kuat. Sehingga kelak sang anak mampu menjadi pemimpin, pejuang dan juga ulama terbaik di tengah umat. Mereka adalah generasi emas yang tangguh. Generasi gemilang yang menjadi pilar-pilar penopang peradaban mulia.

Potret Buram Generasi

Namun, kegemilangan generasi pada masa kejayaan Islam sangat bertolak belakang dengan kondisi generasi masa kini. Potret buram menjadi wajah generasi hari ini. Gaya hidup bebas, jauh dari tuntunan agama. Sementara iman dan kepribadiannya begitu rapuh bak kayu lapuk. Arus budaya Barat yang penuh kebebasan membawa generasi ke jurang kehancuran.

Mereka tinggalkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sebagai teladan. Sebaliknya mereka mengidolakan para artis Barat, Korea, Jepang dan artis lokal yang merusak jiwanya. Sedihnya, mereka menghabiskan waktu di gemerlapnya dunia hiburan, film, komik, game dan kesenang-kesenangan lain yang tak berfaedah. Sementara hedonisme mengakar kuat dalam jiwa dan hatinya. Menjadikan dunia sebagai orientasi hidup, menggantikan keridaan Allah Ta’ala.

Dari sisi tsaqofah pun tak kalah memprihatinkan. Generasi hari ini sangat jauh dari penguasaan tsaqafah Islam. Alih-alih menguasai bahasa Arab, membaca Alquran saja tidak lancar, bahkan tak sedikit yang tidak bisa. Di satu sisi, kita pun dibuat gamang. Pendidikan agama Islam hanya diberikan porsi dua jam perminggu. Pantaslah jika generasi muda hari ini, kurang adab dan berakhlak, sebab lemahnya agama.

Membandingkan dua potret generasi, di masa kejayaan Islam dan di masa kini. Memunculkan pertanyaan, mengapa dapat terjadi kesenjangan yang sangat bertolak belakang? Jika kita mau membuka mata dan hati. Sejatinya kondisi generasi hari ini disebabkan jauhnya aturan Islam dalam kehidupan. Padahal sepanjang sejarah penerapan Islam inilah lahir generasi gemilang.

Namun hari ini, Islam sebagai sebuah sistem kehidupan yang paripurna, tidak lagi diterapkan. Ketiadaan penerapan sistem Islam membuat benteng pertahanan umat ini runtuh satu persatu. Sehingga umat Islam diserang oleh berbagai pemikiran dan budaya asing dengan amat mudahnya. Bahkan keluarga sebagai benteng terakhir umat Islam, perlahan mulai menunjukkan sinyal keruntuhannya.

Ibu untuk Generasi Gemilang

Fitrah perempuan adalah al-umm wa rabatul bait, ibu dan pengatur urusan rumah tangga.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam: “Nikahilah oleh kalian wanita penyayang lagi subur, karena sungguh aku akan membanggakan banyaknya kalian di hadapan para nabi pada Hari Kiamat.” (HR. Ahmad).

“Seorang perempuan adalah pemelihara di rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya.” (HR. Bukhari).

Sebagai seorang ibu, ia adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Namun hari ini, peran ibu sebagai pendidik anak telah tergeser. Para ibu disibukkan dengan upaya mencari nafkah. Sebagian karena dorongan kebutuhan ekonomi. Sementara sebagian yang lagi, termakan propaganda sesat kesetaraan gender ala kaum feminis.

Akibatnya, pendidikan agama dalam keluarga tak berjalan sempurna. Orang tua pun mencukupkan diri dengan pendidikan agama di sekolah saja. Padahal porsi pendidikan agama di sekolah tidak memadai. Gempuran ide kebebasan dan pergaulan ala Barat semakin menambah kerusakan generasi. Maka tak heran bila kerusakan generasi muda justru diawali dari keluarga.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button