NUIM HIDAYAT

Nasihat Cerdas Hamka untuk Keluarga dan Anak-Anak

Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) bukan ulama biasa. Selain kiai besar, ia juga seorang penulis, budayawan, psikolog dan penasihat yang baik untuk keluarganya. Buku-bukunya senantiasa menarik dan banyak yang menjadi rujukan. Beberapa penerbit menerbitkan kembali buku-buku lamanya dan banyak masyarakat yang berminat untuk membelinya.

Salah satu buku yang jarang diketahui masyarakat adalah bukunya yang berisi nasihat dirinya untuk keluarga besarnya. Hamka ternyata seringkali menasihati anak-anak dan cucu-cucunya tentang berbagai hal agar mereka bebuat yang terbaik. Ia sering menyempatkan waktunya untuk bercerita panjang lebar kepada anak-anak yang masih kecil.

Buku yang menarik itu berjudul “Nambo Hamka” (The Untold Story). Buku ini terbitkan Gema Insani (Juli 2021). Karya ini ditulis langsung oleh cucunya sendiri yang bernama Abdul Hadi Hamka. Abdul Hadi menulis berdasarkan pengalamannya di waktu kecil satu rumah dibimbing kakeknya, Hamka. Jadi buku ini banyak menceritakan tentang bagaimana Hamka membimbing, menasihati dan bercerita kepada cucunya.

Abdul Hadi menulis, ”Dengan caranya sendiri Nambo (kakek) mengajarkan kami berbagai pengetahuan agama –baik tentang akhlak, mengaji, menghafal doa-doa dan surah-surah pendek, tata cara ibadah, maupun pengetahuan lainnya. Nambo selalu memotivasi kami dengan contoh-contoh sederhana. Begitu pun cara Nambo menyikapi permasalahan yang kami hadapi sehari-hari, mencarikan solusi dan mengambil hikmah dari tiap masalah sebagai suatu pelajaran berharga. Sungguh masa kecil yang bahagia, berkesan dan selalu terkenang hingga dewasa.”

Nambo pernah menasihati dirinya, ”Terkadang, Allah tidak selalu mengirimkan orang yang baik untuk menolong kita. Sesekali pasti adakalanya orang yang kita anggap menjengkelkan, tetapi sesungguhnya orang yang menjengkelkan itulah yang menolong kita.”

Nambo Hamka memiliki kebiasaan yang unik. Ia memiliki kebiasaan mengajak makan orang-orang yang ditemuinya di masjid. Biasanya setelah shalat Jumat, Nambo bersama kawan-kawannya tiba di rumah untuk makan bersama. Selain itu, kebiasaan Nambo adalah selalu makan di rumah dan sangat jarang makan di luar, kecuali jika sedang bepergian. Tradisi makan bersama adalah tradisi yang dibuat oleh Nambo sebagai bentuk keakraban, baik antar keluarganya maupun dengan kenalan dan sahabatnya. Nambo juga seringkali mengajak orang-orang miskin makan di rumahnya.

Nambo melewati hidupnya dengan selalu bertawakal kepada Allah SWT. Masa-masa pahit dalam kehidupannya, dilalui dengan tegar. Gejolak politik yang hebat, serta pertentangan Nambo dengan pemerintah Soekarno -termasuk perseteruan Nambo dengan PKI- juga tidak kalah hebatnya. PKI memojokkan Nambo dengan tuduhan-tuduhan yang keji, seperti melontarkan fitnah bahwa Nambo adalah plagiator yang menjiplak tulisan orang lain ke dalam tulisannya. Selain itu ia difitnah pula bersekongkol dengan Malaysia, yang kala itu pemerintah Soekarno berkonfrontasi dengan Malaysia dan terkenal dengan semboyannya, ”Ganyang Malaysia!”

Rumah Nambo juga diteror oleh PKI atau kelompok yang tidak suka padanya. Rumah itu pagarnya diberi gambar mata. Abdul Hadi bercerita, ”Menurut cerita ibu, mungkin jika komunis berkuasa, keluarga Nambo termasuk dalam daftar orang-orang yang akan dihilangkan. Puncaknya adalah suatu hari Nambo dijemput dari rumahnya. Nambo ditangkap oleh pemerintah. Awalnya setelah penahanan itu, keberadaan Nambo tanpa ada kejelasan. Nambo seolah-olah hilang ditelan bumi. Barulah setelah beberapa lama, keluarga bisa membesuk Nambo yang diasingkan ke luar kota. Selama masa penahanan itu, Nambo berpindah-pindah tempat. Begitupun perlakuan yang diterima Nambo sebagai tahanan politik, terkadang ada yang halus dan ada pula yang kasar.”

“Nambo mengatakan bahwa orang yang sering diuji itu tandanya orang yang dalam tangan Tuhan karena ujian-ujian itu pasti akan dapat dilalui dengan baik dan menghasilkan kepuasan, baik secara duniawi maupun pahala dari Allah SWT. Sebagai perumpamaan, batu intan yang awalnya adalah sebongkah berbatuan besar lalu diasah terus menerus hingga bongkahan besar itu menjadi kecil dan terbentuk wujudnya yang bersih dan berkilau. Begitulah cara Allah SWT memberikan pengajaran kepada orang yang dikehendakiNya. Hendaklah kita bersyukur jika selalu diuji karena kita adalah orang yang dipilih secara khusus oleh Allah SWT,” terang penulis.

Nambo adalah seorang yang mampu melihat sesuatu dengan jernih dan berlandaskan pemahaman akan tuntunan agama. Nambo tidak pernah melihat seseorang dari kekayaannya atau kedudukannya semata, tetapi Nambo melihat kesungguhannya. Kesungguhan dalam beragama, serta kesungguhan pada iman dan takut kepada Allah SWT adalah satu hal yang utama. Kesungguhan untuk beribadah, yang pernikahan menjadi salah satu bagiannya. Kesungguhan mencari ilmu, yang merupakan salah satu amalan utama, yang menghasilkan kemudahan hidup dan rezeki. Kesungguhan itulah yang akan mewujudkan suatu keberhasilan dan kebahagiaan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button