SAKINAH

Nikah Muda, Sudah Siapkah Kalian?

Siap dari segi mental: pernikahan itu menerima karakter satu sama lain, kekurangan satu sama lain, keegosian jangan di tinggikan, siap menerima segala kondisi, tekanan. Dan tentunya ini sebuah ibadah terpanjang, maka pernikahan mengajarkan untuk dewasa dalam berfikir, jiwa. Permasalahan tidak serta merta memikirkan satu bidang, tapi bercabang, dan harus dijalankan oleh dua insan yang berbeda karakter kemudian disatukan dengan satu tujuan. Jadi jangan ada penyesalan jika menikah denganya.

Siap aspek spiritual: hidup juga harus seimbang antara kebutuhan duniawi dan akhirat. Jangan lupakan Tuhan dalam segala kondisi, libatkan Tuhan dalam melakukan suatu aktivitas. Bahwasanya beribadah juga penting sebagai tabungan amal untuk kehidupan kedua yakni di akhirat kelak.

Siap finansial: ini juga sangat diperlukan, rumah tangga tidak serta merta hanya butuh cinta, melainkan butuh material/finansial untuk hidup berkelanjutan. Hal ini supaya kebutuhan sehari-hari keluarganya bisa tercukupi, seperti butuh makan, pakaian, dan penunjang kehidupan lainnya.

Siap ilmunya: berumah tangga harus punya visi misi satu sama lain, mau di bawa kemana sebuah pernikahan, tentunya butuh bekal ilmu yg baik dan benar, tanpa ilmu hidup tidak akan terarah, tidak bisa berkembang baik softskill maupun hardskill. INGATTT!!! Cari istri memiliki akhlakul karimah, kalau bisa yang pintar. Karena gen seorang ibu itu sangatlah kuat. Tetapi harus sama-sama banyak bekal ilmu.

Dan saat ada sebuah permasalahan harus siap dalam memecahkan masalah, bukan lari dari permasalahan tersebut, lari bukan berarti masalah itu langsung selesai, bisa jadi memperpanjang permasalahan, belajar menjadi dewasa satu sama lain

Dari kedua hal tersebut, yakni faktor dan persiapan mengenai nikah muda apabila dikaji dalam teori psikologi sosial dari Gordon W. Allport, bahwasanya kehadiran orang lain yang sudah menikah itu bisa menyebabkan pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang dapat terpengaruh atau munculnya stimulus untuk mengikuti orang tersebut yakni melakukan pernikahan.

Selain itu juga, Gordon memiliki teori yang menjadi ciri khasnya yaitu ia mengatakan bahwa setiap individu bertingkah laku dalam cirinya sendiri, memiliki kepribadiannya sendiri-sendiri dan setiap orang juga tidak akan memiliki tingkah laku yang sama. Maka dari itu pernikahan dua insan manusia menjadikan keduanya saling melengkapi, saling mengisi kekosongan antara satu dengan yang lain.

Tanpa tahu esensi yang sebenernya, tanpa bekal yang kuat bisa mengakibatkan dampak yang kurang baik, mulai dari segi ekonomi, segi mental, segi pengetahuan berumah tangga, sehingga pondasinya ataupun bekalnya harus benar-benar dipersiapkan dengan matang.

Oleh karena itu bagi kalian yang ingin nikah muda, alangkah baiknya semua benar-benar dipersiapkan dahulu deh! Soalnya kalau semua sudah siap pasti hubungan antar keluarga akan harmonis serta terhindar dari sebuah perselisihan di rumah tangganya.

Jadi bagaimana?, sudah siapkah kalian yang pengen nikah muda?

Hafiidz Adhi Tama, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button