NASIONAL

Sekjen MUI Ingatkan Ada Upaya Penghilangan Peran Pesantren dalam Rekam Jejak Bangsa

Bogor (SI Online) – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, kiprah pondok pesantren memiliki peran besar dalam bangunan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada konteks sejarah, para kiai dan santri terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan hingga saat ini para kiai dan santri juga didelegasikan untuk mengisi ruang-ruang kepemerintahan agar kedaulatan bangsa Indonesia terus bisa dijaga dan dipelihara.

“Ini merupakan bentuk keniscayaan dan keharusan sebagai generasi pesantren. Tanggung jawab pesantren meliputi dua hal, yaitu tanggung jawab keagamaan (mas’uliyah al-diniyah) dan tanggung jawab kenegaraan (mas’uliyah al-wathaniyah),” ungkap Buya Amirsyah saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Islamic Acting Literacy, di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Bogor, Sabtu (9/9/2023).

Kegiatan yang digelar Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Bangsa (LSBPI) MUI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tersebut diikuti lebih dari 100 santri dan santriwati Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Bogor.

Buya Amirsyah menjelaskan, dua tanggung jawab ini tidak boleh dilepaskan dari tanggung jawab pengurus pondok pesantren yang nantinya dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yaitu para santri dan santriwati.

Di sisi lain Buya Amirsyah mengingatkan adanya fenomena baru yang mengancam eksistensi pondok pesantren. Fenomena tersebut diciptakan sekelompok orang yang berencana menghilangkan peran pesantren dari rekam jejak bangsa.

Fenomena itu, jelasnya, diindikasikan dengan menguatnya ancaman ideologi kapitalisme dan sosialisme bagi remaja saat ini. Indikasi lainnya adalah dengan menghilangkan rekam jejak dan peran tokoh bangsa dari para ulama dan santri dari pengetahuan generasi muda di Tanah Air.

“Ada satu fenomena di mana tokoh-tokoh kita yang sudah berjuang tanpa pamrih, pelan-pelan digeser ke suatu kondisi dimana tokoh-tokoh kita ini seolah-olah tidak memiliki arti apa-apa,” paparnya.

Untuk menangkal fenomena tersebut, tegasnya, peran pondok pesantren memiliki peran besar untuk turut menguatkan literasi sejarah keumatan, bagaimana umat Islam mengambil bagian peran besar dalam perjalanan bangsa Indonesia.

“Supaya kita sebagai anak bangsa generasi penerus tidak kehilangan jejak rekam sejarah. Ingat, sejarah masa lalu ada cermin masa depan, dan masa depan ditentukan oleh generasi sekarang,” tegas Buya Amirsyah.[]

Artikel Terkait

Back to top button