NASIONAL

Ulama Salah Satu Unsur Pembentuk PETA

Jakarta (SI Online) – Rektor Universitas Pertahanan, Laksmana Madya TNI Dr. Amarulla Oktavian mengatakan, ada tiga unsur penting dalam pembentukan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang menjadi tonggak pertahanan Indonesia, yakni Bung Karno, ulama, dan tentara Jepang.

“Saat itu pada 1943 ada tiga unsur utama yang berperan, yaitu peran ulama Islam, Bung Karno yang saat itu belum menjabat sebagai presiden, kemudian peran tentara Jepang,” kata Octavian saat menjadi pembicara dalam acara peringatan ke-76 PETA yang diselenggarakan Yayasan Peta secara virtual, di Jakarta, Ahad (14/02/2021).

“Ketiganya mendirikan Peta yang bertransformasi menjadi Tentara Nasional Indonesia yang bertugas mempertahankan keamanan negara dan keutuhan NKRI,” lanjut mantan Danseskoal itu dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Octavian, unsur ulama Islam diwakili KH Mas Mansyur dan Gatot Mangkoepradja. KH Mas Mansyur merupakan tokoh Muhammadiyah yang juga salah satu anggota Empat Serangkai Putera itu membawa suara kaum santri.

Sedangkan Mangkoepradja menulis secarik surat kepada panglima tentara Jepang untuk membentuk barisan pemuda lokal untuk membela Tanah Air. Tentara Jepang kemudian membentuk penjabaran teknis dari Tokyo untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serbuan pasukan Sekutu.

“Di dalam surat itu yang sangat heroik adalah tinta yang digunakan itu berasal dari darah Raden Mangkoepradja sendiri,” kata mantan ajudan Presiden SBY itu.

Tak kalah penting, kata dia, yaitu peran Bung Karno yang melakukan politik kooperatif. Bung Karno mengajak rakyat untuk menjadi tentara yang terlatih sebagai jalan menuju kemerdekaan Indonesia.

Dalam perjalanan PETA pada masa lalu, kata dia, turut mengawal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Seperti salah satu komandan kompi, yaitu Chudanco PETA, Latief Hendraningrat, yang menjadi pengibar bendera Sang Saka Merah Putih.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button