NASIONAL

Bukan Hanya BBM, Biaya Haji Malaysia Juga Lebih Murah dari pada Indonesia

Jakarta (SI Online) – Selama ini orang mengetahui jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di negeri jiran Malaysia lebih murah dibandingkan dengan di Indonesia.

Ternyata, bukan hanya harga BBM yang lebih murah. Di Malaysia, ongkos haji juga lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia.

Di Indonesia, untuk musim haji 2023 ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan rerata biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih Tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi senilai Rp69.193.733 per orang.

Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, angka itu adalah besaran biaya yang sudah disubsidi pemerintah. Pasalnya, untuk haji reguler tanpa subsidi pemerintah berada di angka Rp98.893.909 per orang.

Namun jumlah itu akan dibayarkan dengan nilai manfaat pengelolaan dana haji Rp29.700.175. Sehingga masyarakat hanya akan membayar Rp69,2 juta.

Adapun komponen biaya yang dibebankan langsung kepada jamaah digunakan untuk membayar biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi pulang-pergi (Rp33.979.784), biaya akomodasi di Mekkah (Rp18.768.000), biaya akomodasi di Madinah (Rp5.601.840), biaya hidup (Rp4.080.000), biaya visa (Rp1.224.000), dan biaya paket layanan masyair (Rp5.540.109).

Seperti dilansir Kompas.tv, Jumat (20/01), nilai biaya haji yang harus ditanggung jemaah asal Indonesia tersebut ternyata lebih besar dari biaya haji di Malaysia. Mengapa?

Pemerintah Malaysia menetapkan biaya haji per jamaah untuk warga negaranya dalam dua golongan.

Golongan pertama yaitu Kumpulan B40 dengan biaya sebesar Ringgit Malaysia (RM)10.980 atau setara dengan Rp38,74 juta (kurs Rp3.520). Golongan kedua adalah Kumpulan Bukan B40 dengan biaya haji sebesar RM 12.980 atau jika dirupiahkan sekitar Rp45,80 juta.

Kumpulan B20 adalah sebutan untuk kelompok warga yang perlu disubsidi atau dibantu pemerintah. Sedangkan kata B40 diambil dari buttom 40 persen alias golongan ekonomi terendah yang mencakup 40 persen dari total keseluruhan penduduk di negara itu.

Pembagian golongan biaya haji itu juga berdasarkan kelompok masyarakat Malaysia yang kelas ekonomi masyarakatnya ada dalam tiga tingkatan. Yaitu 40 persen masyarakat pendapatan terbawah yang mendapatkan banyak subsidi alias B40. Kemudian 40 persen kelas ekonomi tengah atau disebut M40 (middle 40), dan sisanya masuk dalam golongan 20 persen teratas atau T20 (top 20).

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button