RESONANSI

Cara Terbaik Mengajar Anak Bangsa Supaya Kapok

Setelah ini rakyat akan melihat sebuah negara kekuasaan akan lebih nyata dimana peranan trias politica dalam sistem demokrasi dari, oleh dan untuk rakyat akan lebih ternodai.

Mereka akan merasakan sendiri kemiskinan akan meningkat, pengangguran akan semakin banyak, mencari kerja perlu orang dalam dan sogokan, masyarakat akan antri dan rebutan sembako menghilangkan harga diri demi lima kilo beras dan sedikit sembako lainnya.

Biarkan mereka merasakan pajak yang naik, sembako yang akan semakin mahal, begitu juga dengan biaya pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, listrik, air sebagainya.

Saat ini saja BBM, sembako, toll, pendidikan, kesehatan jauh lebih mahal dari di Malaysia yang pendapatan rakyatnya empat kali rakyat Indonesia.

Biarkan hasil petani kita seperti karet, sawit, padi kita jauh lebih murah dari di Malaysia karena rakyatlah yang memilih penderitaan dan kezaliman itu.

Biarkan kekayaan ibu pertiwi hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, sementara mayoritas rakyatnya menderita.

Biarkan jalan-jalan kita buruk berlubang-lubang tidak seperti jalan di Malaysia yang dibaiki setiap tahun walaupun masih bagus.

Sebuah negara yang kaya sumber alamnya tetapi rakyatnya antri untuk menjadi TKI dan babu di luar negara dengan berbagai penderitaan dan penghinaan lainnya.

Semua itu adalah akibat dari kesalahan mereka sendiri yang lebih memilih pemimpin yang tidak berkualitas daripada pemimpin yang berkualitas dan diakui kehebatannya oleh dunia.

Dalam falsafah Malaysianya, biarkan si luncai terjun dengan labu-labunya. Menang sorak kampung tergadai di tangan para mafia, penguasa zalim dan oligarki.[]

Afriadi Sanusi, Ph.D, Aktivis Good Governance dan Anti Korupsi.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button