NASIONAL

Ketum Parmusi Minta Agar tak Terjadi Pembunuhan Karakter terhadap Ustaz Farid Okbah

Jakarta (SI Online) – Usamah Hisyam, Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), mengaku terkejut sekaligus prihatin atas penetapan tersangka kepada salah seorang Ketua Parmusi, Ustaz Farid Ahmad Okbah, dalam kasus terorisme.

Usamah mengaku menghormati setinggi-tingginya kewenangan aparat kepolisian sebagai penegak hukum dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya Densus 88. Namun, ia tetap meminta agar kepolisian khususnya Densus 88 menghargai dan menghormati asas praduga tak bersalah.

Baca juga: Kesaksian Ketum Parmusi atas Kiprah Dakwah Ustaz Farid Okbah

“Saya juga memohon kepada bapak Kapolri agar di dalam penegakan hukum, aparatur kepolisian terutama Densus 88 menghargai dan menghormati asas praduga tak bersalah dengan melaksanakan proses hukum yang transparan sehingga tidak terjadi character assassination terhadap UFO,” ungkap Usamah dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 17 November 2021.

Usamah mengaku, dalam kapasitas dirinya sebagai Ketum Parmusi, ia telah menginstruksikan Ketua Lembaga Bantuan Hukum Parmusi untuk membentuk tim bantuan hukum dan berkoordinasi kepada pihak keluarga serta tim hukum lainnya bagi pembelaan UFO.

Untuk keluarga besar Parmusi, Usamah menginstruksikan untuk tidak reaktif dan bersikap emosional terhadap status UFO. Sebaliknya tetap mendoakan UFO agar diberi perlindungan, ketabahan, dan kekuatan oleh Allah SWT, serta tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontra produktif bagi gerakan dakwah illallah.

“Saya juga meminta agar segenap dai untuk terus berdakwah di tengah-tengah umat, dan saya akan mengawal serta bertanggung jawab langsung setiap upaya dakwah illallah yang dilaksanakan oleh setiap dai Parmusi dalam upaya membentuk Desa Madani secara hikmah dan konstitusional,” tegasnya.

Untuk keluarga UFO, Usamah mengimbau agar bersabar menghadapi musibah ini dengan tetap sabar dalam ketaatan melaksanakan perintah dan larangan Allah SWT. “Semoga Allah SWT meridhai perjuangan kita bersama,” pungkasnya.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button