KHOTBAH

Khotbah Jumat UBN: Menyucikan Allah Yang Maha Tinggi

Ketika sunrise dan sunset, sucikanlah Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu juga ketika berada di pantai melihat lautan, sucikanlah Allah subhanahu wa ta’ala:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.S. Ali Imran (3) : 191)

Orang-orang yang terbiasa menyucikan Allah dari hal-hal yang sederhana, -in syaa Allah- dia termasuk orang yang disucikan Allah subhanahu wa ta’ala dan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan hidupnya akan penuh dengan keberkahan.

Seandainya Nabi Yunus `alaihis salam bukan orang suka bertasbih tentu ia akan berada dalam perut ikan hingga hari dibangkitkan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Q.S. ash-Shaffat (37) : 142-144)

ketika kita menggunakan akal pikiran kita dan berangkatnya dari menyucikan Allah subhanahu wa ta’ala, maka kita akan menemukan hal-hal hebat dalam hidup kita. Dan puncaknya adalah ketika Allah memberikan taufik-Nya kepada kita untuk senantiasa bertasbih kepada-Nya.

Ketika sujud dan ruku’ kita semua bertasbih kepada-Nya, akan tetapi sedikit yang memahami apa maksud dari bacaan tasbihnya. Apa maksud dari subhaana rabbiyal ‘Azhiim wa bihamdihi? Apa maksud dari subhaana rabbiyal A‘laa wa bihamdihi?

Seandainya kita faham ketika ruku‘ kita menyucikan Allah yang Maha Agung dan ketika sujud kita menyucikan Allah yang Maha Tinggi, maka tentu kita akan seperti para sahabat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang kuat berlama-lama dalam sujud dan ruku’nya.

Ketika kita paham bahwa ketika kita shalat kita menyucikan Allah subhanahu wa ta’ala tentu kita akan menikmati shalat kita dan memperbanyak rakaat shalat. Kenapa kita harus bertasbih atas nama Allah Yang Maha Tinggi?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.” (Q.S. al-A‘laa [87] : 2-5)

Pertama, kita bertasbih kepada Allah, karena Alla-lah yang menciptakan kita dari belum ada sebelumnya tanpa contoh, dan Allah menyempurnakan penciptaan manusia.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button