NASIONAL

Mantan Rektor UIN: Pernyataan Jokowi Larang Menteri Bicara Soal Tiga Periode Belum Tentu Benar

Jakarta (SI Online) – Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang para menteri berbicara penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden belum tentu benar. Pasalnya, menurut dia, Jokowi tidak tegas menolak masa jabatannya diperpanjang.

“Hati-hati dengan pernyataan Presiden Jokowi belum tentu itu benar,” ujar Azyumardi dalam diskusi daring bertajuk Politisasi Desa Dalam Perspektif Etika Pemerintahan, Sabtu (09/04/2022) seperti dilansir Republika.co.id.

Mardi -panggilan akrabnya- meminta publik harus mengantisipasi manuver-manuver yang dilakukan elite penguasa. Beberapa waktu lalu pun, setelah Jokowi menyatakan taat, tunduk, dan patuh terhadap konstitusi, manuver politik terus terjadi, seperti muncul dukungan Jokowi tiga periode dalam acara Silaturahmi Nasional Kepala Desa di Istora Senayan Jakarta pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan Ada Lagi Suarakan Penundaan atau Perpanjangan Pemilu

Mardi menilai, dukungan para kepala desa kepada Jokowi itu jelas merupakan bentuk politisasi. Hal itu juga melanggar fatsun politik karena mencuri start kampanye sekaligus melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kembali pada pernyataan Jokowi, Guru Besar Ilmu Sejarah dan Peradaban Islam itu berpendapat, larangan kepada menteri itu pun hanya soal berbicara penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden di depan publik.

Dia mengaku tak tahu apa dan bagaimana yang terjadi di belakang atau di bawah tanah, karena Jokowi tak melarang menteri untuk berhenti melakukan manuver politik.

“Apalagi misalnya, Presiden Jokowi juga tidak mengatakan bahwa dia tidak bersedia diperpanjang jabatannya, bahwa dia tidak bersedia untuk ketiga kalinya karena itu tidak sesuai dengan konstitusi. Presiden Jokowi juga tidak menegaskan bahwa dia menolak amendemen Undang-Undang Dasar 1945 hanya untuk memperpanjang masa jabatan untuk yang ketiga kali, kan enggak pernah dia mengatakan begitu,” tutur Mardi.

Dia juga menyinggung pernyataan Jokowi pada 2019 lalu yang harus diantisipasi karena sudah lama. Saat itu Jokowi menyatakan, jika ada orang yang menginginkan jabatannya diperpanjang seolah-olah menampar muka Jokowi.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button