NASIONAL

Masjid Dituduh Radikal, Waketum DMI: Hati-hati Jangan Sampai Dilaknat Allah

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin geram  dengan pihak-pihak yang menuduh masjid sebagai tempat penyebaran paham radikal.

Menurut Syafruddin, tidak ada masjid yang digunakan sebagai tempat berkembangnya paham radikalisme. Ia juga heran dengan penelitian yang menyimpulkan adanya radikalisme di masjid.

Syafruddin juga menilai penelitian tersebut dilakukan dengan indikator dan standar yang tidak tepat.

“Paling tidak saya ingin mengatakan bahwa saya sangat membantah kalau ada yang mengatakan masjid itu tempat radikal. Masjid itu benda tempat suci,” kata Syafruddin di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa  (10/7/2018) seperti dilansir Rmol.co.

Ia juga meminta penelitian tersebut dikaji ulang, sebab dari pandangan Syafruddin masjid merupakan  tempat ibadah dan bukan tempat paham radikalisme.

Wakil Kapolri ini juga mengingatkan jangan sampai, prilaku yang menilai masjid disalahgunakan bisa berakibat buruk.

“Makanya hati-hati jangan sampai dilaknat oleh Allah menuduh nuduh masjid radikal. Tidak mungkin. Saya membantah,” ujar Syafruddin.

Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) mengklaim telah melakukan survei terhadap 100 masjid pemerintahan di Jakarta. 100 masjid tersebut terdiri dari 35 masjid di Kementerian, 28 masjid di Lembaga Negara dan 37 masjid di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Agus Muhammad mengatakan, survei itu dilakukan setiap shalat Jumat dari 29 September hingga 21 Oktober 2017. Kemudian, tim survei menganalisis materi khutbah Jumat yang disampaikan. Hasilnya, ada 41 masjid yang terindikasi radikal.

Menurut dia, dari 41 masjid yang terindikasi radikal itu dibagi menjadi tiga katagori yaitu tinggi, rendah dan sedang. “Dari 100 masjid itu 41 kategorinya radikal. Radikal rendah itu tujuh masjid, radikal sedang 17 masjid, dan radikal tinggi itu 17 masjid,” ujar Agus seperti dilansir Republika.co.id, Senin (9/7).

Uniknya P3M adalah LSM dengan tokoh sentralnya saat ini KH Masdar F Mas’udi. Masdar pada periode 2003-2009 pernah menjabat sebagai Ketua P3M. Saat ini Masdar juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), jabatan yang setara dengan Komjen Pol Syafruddin.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button