Negara-negara Teluk Akan Akhiri Embargo Atas Qatar
Riyadh (SI Online) – Para pemimpin negara-negara Teluk bertemu di Arab Saudi dalam pertemuan puncak yang dijadwalkan akan mengakhiri embargo tiga setengah tahun terhadap Qatar.
Kedatangan Emir Qatar, Sheikh Tamim Al Thani disambut oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman di al-Ula, dan keduanya tampak berpelukan.
Pada Senin malam (04/01), Arab Saudi membuka perbatasan dengan Qatar dan seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan perjanjian akan ditandatangani.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar setelah menuding negara itu mendukung teroris.
Negara kaya gas ini menyanggah tuduhan dan menolak daftar permintaan yang dikeluarkan negara-negara tetangga pada saat dimulainya krisis tiga tahun lalu. Permintaan itu termasuk menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup jaringan Al Jazeera yang bermarkas di Doha.
Dicabutnya embargo Qatar memerlukan kesabaran, diplomasi rumit selama berbulan-bulan, terutama oleh Kuwait, yang bertindak sebagai pemimpin mediator.
Blokade selama tiga setengah tahun sangat merugikan perekonomian Qatar dan kesatuan Teluk.
Warga Qatar tak akan pernah melupakan apa yang mereka anggap sebagai “penikaman dari belakang” oleh negara-negara tetangga Teluk, yang memutuskan hubungan diplomatik.
Tetapi di luar retorika diplomasi ini, Uni Emirat Arab khususnya ragu-ragu bahwa Qatar akan berubah. Qatar telah menyanggah bahwa mereka mendukung terorisme, gerakan di Gaza, Libia dan tempat lain, khususnya jaringan Ikhwanul Muslimin yang dianggap UEA sebagai ancaman mereka.
Sementara embargo ini sendiri, mendekatkan Qatar kepada musuh Arab Saudi secara ideologi, yakni Turki dan Iran.
sumber: BBC News Indonesia