Allah Pasti Kabulkan Doa Hambanya
Allah SWT pasti akan mengabulkan setiap doa orang yang berdoa, dan akan mengabulkan orang yang terdesak dengan kebutuhannya ketika ia berdoa kepada-Nya. Jaminan ini Allah sampaikan dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). (QS. Ghâfir: 60).
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. (QS. al-Baqarah: 186)
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan…” (QS. an-Naml: 62)
Namun mengenai dikabulkannya doa (ijabah doa), ada hakikat syar’i-nya tersendiri. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah Saw melalui sabdanya:
“Tak seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang di dalamnya tidak dosa dan memutuskan silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga perkara, yaitu bisa jadi Allah akan mempercepat terkabulnya doa itu saat di dunia; atau Allah akan menyimpan terkabulnya doa di akhirat kelak, dan bisa jadi Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai dengan kadar doanya. Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan memperbanyak doa.” Rasulullah saw. bersabda, “Allah akan lebih banyak lagi (mengabulkannya).” (HR. Ahmad, al-Bukhâri dalam al-Adab al-Mufrad)
Seorang hamba yang berdoa akan terus menerus dikabulkan doanya selama ia tidak berdoa dengan dosa dan memutuskan silaturahim, dan selama ia tidak tergesa-gesa ingin cepat dikabulkan.
Dikatakan kepada Nabi Saw., “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa ingin cepat-cepat dikabulkan?” Rasulullah Saw pun bersabda, “Yaitu ketika ia berkata, ‘aku telah berdoa, aku telah berdoa, tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan.’ Kemudian ia mengeluh karenanya, dan akhirnya meninggalkan doanya.” (HR. Muslim)
Maksud hadits di atas adalah bahwa terkabulnya doa tidak mesti terwujud di dunia. Doa itu kadang bisa kabulkan di dunia atau Allah akan menyimpannya di akhirat kelak. Dan di akhirat itu akan terdapat pahala yang sangat besar dan banyak. Atau Allah akan memalingkan keburukan darinya sesuai kadar doanya.
Jadi kita harus terus berdoa kepada Allah. Apabila kita percaya dan ikhlas, serta taat kepada Allah, maka kita akan bisa meyakini terkabulnya doa di sisi Allah dengan makna yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw tersebut. Jadilah selalu dan teruslah berdoa kepada Allah. []
(Shodiq Ramadhan)