NASIONAL

FUUI: Islam Melarang Buat Patung

Bandung (SI Online) – Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggagalkan rencana pembuatan patung Soekarno di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

Ketua FUUI, KH. Athian Ali, mengatakan rencana pembangunan patung Soekarno telah memantik keresahan di tengah masyarakat Jawa Barat yang mayoritas memeluk agama Islam.

“Dipertimbangkan lagi lah, dan kalau menurut saya gagalkan saja rencana itu. Apa sih kepentingannya? Sehingga orang-orang banyak menduga-duga, apa ini kepentingannya bukan politik? Apakah untuk politik kita harus menghancurkan perasaan umat Islam,” kata kiai Athian Ali pada Rabu (23/8/2023).

Kiai Athian mengatakan, dalam ajaran Islam setiap Muslim dilarang membuat patung-patung. Sebab, hal itu dapat menjadikan manusia terjerumus pada pengkultusan dan kemusyikan.

Kiai Athian menerangkan bahwa dalam catatan sejarah Islam, pembuatan patung pertama kali terjadi pada masa pertengahan nabi Nuh Alaihissalam. Pada masa itu, kaum nabi Nuh membuat patung orang-orang saleh yang telah meninggal dengan tujuan untuk mengenang orang-orang saleh tersebut.

Di antara patung itu bernama Wadd, Suwa’ Yaghutsz Yau’uq dan Nasr. Seiring waktu, kaum nabi Nuh justru menyembah patung-patung itu. Mereka melupakan Allah SWT dan memohon pertolongan kepada patung-patung itu.

Sejak saat itu lah, penyembahan terhadap berhala menyebar dan terus menerus terjadi hingga zaman Rasulullah SAW. Bahkan, penduduk Arab kemudian menempatkan sebanyak 360 patung di sekitaran Ka’bah dan menyembahnya.

“Jadi itulah sebenarnya awal kemusyrikan. Sekarang di kita ada yang mau bikin patung bahan bukan karena kesalehannya itu malah lebih ngawur lagi. Itu akan jadi pengkultusan yang mengarah pada penghambaan,” kata kiai Athian Ali.

Oleh karena itu, kiai Athian mengatakan, dalam ajaran Islam melarang keras membuat patung. Bahkan dalam sejumlah hadits dijelaskan tentang ancaman bagi orang-orang yang membuat patung lebih-lebih yang memuja dan menyembahnya. Oleh karena itu membuat patung merupakan dosa besar yang dapat menjadikan manusia musyrik.

“Tidak dibenarkan membuat patung bahkan dengan alasan untuk mengagung agungkan orang yang telah meninggal dunia. Karena pengkultusan itu sangat ditentang oleh Islam,” katanya.

Kiai Athian mengatakan, dana yang rencananya digunakan untuk pembangunan patung lebih baik digunakan untuk membangun masjid atau program-program kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Menurutnya ada beragam cara untuk menghargai jasa pendiri bangsa dan para pahlawan tanpa harus membuat patung. Menurutnya penguatan literasi sejarah terhadap anak-anak sekolah melalui pengadaan buku-buku jauh lebih bermanfaat.

“Jabar itu dikenal sebagai pusat gerakan Islam. Jadi seharusnya diperhitungkan oleh setiap orang terutama pejabat kalau mau buat sesuatu harus memperhitungkan masyarakat Islam. Dan banyak negara lain yang berharap bahwa kebangkitan Islam akan ada dari Indonesia. Lalu bagaimana kalau mereka melihat Jabar yang mayoritas penduduknya Islam ternyata sudah penuh dengan patung?,” katanya .

Patung Sukarno dikabarkan akan dibangun di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Patung presiden pertama Republik Indonesia yang dikabarkan setinggi 100 meter itu disebut seiring rencana pembangunan taman wisata Asia Afrika.

Informasi yang dihimpun, pembangunan akan dilakukan di area perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan. Lahan untuk pembangunannya mencakup area transit oriented development (TOD) kereta cepat Jakarta-Bandung yang batal dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Diketahui bahwa rencana pembangunan patung Soekarno itu diperkirakan menghabiskan anggaran hinga Rp 15 miliar. Bahkan dari kabar terbaru, pembangunan monumen ini dapat mencapai Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun.

sumber: republika

Artikel Terkait

Back to top button