MUHASABAH

Catatan Akhir Tahun Seorang Ibu

Nasib ibu dan anak pun sangat memprihatinkan, mereka tercekat dalam kehidupan yang sempit. Inilah akibat diterapkannya sistem yang salah. Sistem ini gagal di berbagai bidang, termasuk dalam menjadikan kekayaan alam sebagai sumber pendapatan untuk kesejahteraan rakyat.

Padahal jika dikelola dengan baik, hingga sampai ke tangan ibu, maka mereka akan menjalani perannya dengan baik. Darinya akan muncul generasi emas, buah karya para ibu muslimah. Hanya saja sekularisme telah merusak hubungan ibu dengan Penciptanya, sehingga rusak pula hasil akhirnya.

Anak-anak yang dilahirkan dari sistem yang batil, tidak kuat menanggung masalah umat. Pada gilirannya negara pun tidak akan beranjak pada kebangkitan, sebab selalu berkutat dalam masalah. Tidak mampu kaderisasi, atau membentuk generasi pemimpin

Berbeda halnya tatkala negara menerapkan Islam secara sempurna, maka hak dan kewajiban seluruh rakyat akan dipenuhi dengan baik. Fitrah ibu pun terjaga. Keadilan terbukti dalam kehidupan nyata. Sebab dalam sistem ekonomi Islam, negara diwajibkan mengelola sumber daya alam seperti hutan dan barang tambang untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

Kemudian melalui alokasi yang tepat, agar rakyat mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, keamanan dan fasilitas umum gratis dengan kualitas terbaik. Maka tumbuh manusia-manusia tangguh dengan keimanan yang kuat, yang mampu bertahan menghadapi ujian kehidupan.

Karenanya negara harus hadir dalam seluruh permasalahan umat, termasuk bagi para ibu. Kebijakan yang ditetapkan negara senantiasa akan mengacu pada fungsinya sebagai raa’in (pengatur) dan junnah (perisai), penanggung jawab dan pelindung rakyat.

Sebagaimana sabda Rasulullah, ”Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button