NASIONAL

KH Ma’ruf Amin: Rakernas IV MUI Perteguh Penguatan Ukhuwah

Raja Ampat (SI Online) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan, MUI berkomitmen serius untuk menguatkan prinsip ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam) dan persaudaraan sesama bangsa (ukhuwah wathaniyah) menjelang Pemilihan Umum 2019.

Kyai Ma’ruf mengingatkan, jangan sampai Pemilu 2019 justru dijadikan ajang bermusuhan dan menghalalkan semua cara. Perbedaan pilihan dalam pemilu ke depan jangan sampai membuat sesama anak bangsa saling bertikai.

“Jadi kita harus hormati dan toleransi perbedaan dalam pilihan pileg atau pilpres,” tutur Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI di Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (22/11/2018) malam.

Sebagai upaya konkrit, kata dia, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga ukhuwah. Bagaimanapun Indonesia mempunya modal yang kuat yaitu keutuhan bangsa. “Jangan sampai urusan pemilu yang lima tahunan itu rusak keutuhan bangsa,” kata dia.

Kyai Ma’ruf juga mengingatkan, rusaknya persatuan bangsa yang berujung konflik hanya akan merugikan diri sendiri. Risiko yang dipertaruhkan sungguh besar. Jika konflik sudah meletus, sulit sekalil menghentikan seperti yang terjadi di Timur Tengah dan Afghanistan.

Lebih lanjut, Kyai Ma’ruf mengatakan, persoalan di atas termasuk sekian tugas dan kewajiban MUI terhadap umat. Melindungi (himayah) umat adalah menjaga dan melindungi umat dari paham yang sesat dan menimbulkan perpecahan, dan terus berupaya menyatukan umat (tauhidul ummah).

Selain itu, kata dia, MUI juga melakukan berbagai hal lain untuk melindungi umat dari muamalah yang tidak sesuai dengan syariah, makanan yang meragukan kehalalannya. “Saat ini ekonomi syariah diyakini mampu menjadi pilar penting penyangga pembangunan nasional, “

Dia menjelaskan, MUI juga sudah melakukan inisiasi dalam menggelindingkan pendekatan baru dalam ekonomi nasional. Pendekatan pembangunan ekonomi nasional yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi lemah yang dimitrakan dengan pemilik modal besar.

Pendekatan baru, lanjut Kyai Ma`ruf, itu disebut Era Baru Ekonomi Nasional. Ke depan, era baru ekonomi nasional tersebut diharapkan dapat terus digalakkan, sehingga dapat menciptakan pemerataan ekonomi yang lebih berkeadilan.

“Diharapkan disparitas ekonomi yang saat ini dirasakan, perlahan bisa dikikis, “ kata Kyai Ma`ruf.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof KH Didin Hafidhuddin, juga sangat mendukung tema Peneguhan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyah. “Tema ini perlu untuk diimplementasikan dalam keseharian dalam berorganisasi di MUI,“ kata Kyai Didin.

Kedua ukhuwah ini, menurut Kyai Didin, memiliki potensi besar dan kekuatan dahsyat untuk membangun bangsa dan negara ini.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button