Pengobatan dengan Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan perantara malaikat Jibril.

Dari berbagai macam mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw, Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar. Mengapa? Karena Allah sendirilah yang berjanji akan menjaga kemurnian Al-Qur’an hingga akhir zaman.

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti kami pula yang memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)

Al-Qur’an sebagai kalamullah ternyata memiliki rahasia yang sangat luar biasa. Berkat Al-Qur’an inilah dalam waktu kurang lebih 23 tahun Rasulullah Saw dapat mengubah dunia, menjadikan peradaban jahiliyah menjadi peradaban Islam seperti sekarang ini.

Lalu bagaimana dengan fenomena sekarang yang terjadi di masyarakat, ketika sebagian mereka mempercayai dan menjadikan Al-Qur’an sebagai media atau metode pengobatan.

Bagaimana pandangan Islam mengenai hal tersebut? Apakah hal tersebut pernah di contohkan atau dilakukan pada zaman Rasulullah Saw?

Allah SWT berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ

Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. (QS. Al-Isra’: 82).

Dari ayat tersebut bisa disimpulkan bahwa ternyata Al-Qur’an bukan sekadar bacaan. Bukan sekadar tulisan dan bukan sekadar uraian tentang hukum-hukum syariat semata. Akan tetapi di dalamnya juga terdapat الّشِفاَء atau penawar (obat), yaitu penawar penyakit rohani (batin) maupun jasmani (zahir). Hal ini dipertegas dengan hadits Rasulullah Saw di dalam kitab “Haula Khashais Al-Qur’an” beliau bersabda:

اْلقُرْأَنُ هُوَ دَوَاءٌ

Al-Qur’an adalah obat penawar. (HR. Al-Qadhi dalam musnad asy-syihab)

خَيْرُ الدَّواءِ الْقُرْأَنُ

Obat yang paling manjur adalah Al-Qur’an. (HR. Ibnu Majah)

Nabi Muhammad Saw bersabda pula:

عَلَيْكُمْ بِا لشَّفَائَيْنِ الْعَسَلِ وَالْقُرْأَنِ

Berpeganglah pada dua obat penyembuh; madu dan Al-Qur’an. (HR.Ibnu Majah dan Hakim).

Dari kutipan hadits tersebut, menerangkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan suatu obat atau penawar.