LAPORAN KHUSUS

Prabowo-Sandi Tak Terbendung

Bersalaman dengan ribuan orang, ternyata berujung pada insiden, tangan Prabowo terluka. Kena cakaran. Saat kampanye di Jambi, dengan alasan menjaga lukanya, Prabowo disarankan mengenakan sarung tangan. Tak ada yang salah dari sudut apapun. Namun bagi lawan politiknya, tindakan Prabowo menjadi bahan bully-an. Susah mencari celah menyerang program kampanye, sarung tangan pun di-bully.

Selain kebangkitan emak-emak dan milenial, tradisi baru dalam Pemilu yang dicontohkan pasangan 02 ini adalah partisipasi masyarakat. Jika di kubu sebelah mereka memberi kepada rakyat, baik dalam bentuk kaos, sembako, maupun uang, tidak demikian dengan pendukung Prabowo-Sandi.

Kaos, banner, spanduk, diproduksi sendiri oleh para pendukung. Mereka juga berkreasi bukan dengan cetak digital, melainkan membuat secara tradisional dari karung beras. Di Cijantung, Jakarta Timur, pendukung Prabowo-Sandi menyebutnya sebagai spanduk rakyat.

Uang, jangankan menerima dari tim pemenangan, para pendukung Prabowo-Sandi semua urunan untuk menggelar kampanye. Bukan hanya urunan, sebagian dari mereka malah menyerahkan uang yang dimiliki untuk perjuangan Prabowo-Sandi.

Ibu-ibu menyerahkan uang hasil dari menyisihkan uang belanja, mahasiswa menyerahkan uang dari menyisihkan uang sakunya. Seorang ustaz memberikan donasi uang dengan dibungkus surban yang dimilikinya. Tak sedikit pendukung memberikan dompet berikut isinya. Alfian, mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Indonesia, Depok, adalah salah satu mahasiswa yang memberikan dompet beserta isinya kepada Sandi, pada awal Januari lalu.

Saat kampanye akbar di Puwokerto, para pendukung berebut memberikan sumbangan secara langsung kepada Prabowo-Sandi. Dalam banyak video yang beredar, fakta ini berkebalikan dengan kampanye partai pendukung lawan yang justru membagi-bagi uang saat kampanye. Juga video orang-orang yang menerima uang untuk diajak kampanye paslon lawan.

Prabowo di Bandung

Bisa dibayangkan, berapa puluh miliar uang yang harus dikeluarkan Prabowo-Sandi untuk satu titik kampanye jika semua yang hadir diukur dengan uang. Mulai dari uang transport, nasi kotak, kaos, dan sewa bus untuk massa. Bersyukur, dukungan rakyat untuk perubahan adalah dukungan yang ikhlas untuk Indonesia Menang.

Terungkap pula, pada debat keempat Capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu malam 30 Maret 2019 lalu, rupanya di saku jas Prabowo tersimpang uang Rp50 ribu. Uang itu adalah sumbangan seorang tukang cendol di Bandung yang dititipkan melalui Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso.

Priyo memberikan uang itu dan menceritakan asal-usul sumbangan itu kepada Prabowo sebelum naik panggung debat. Dalam video yang beredar di akun media sosial Prabowo-Sandi, nampak Prabowo berkaca-kaca dan kemudian menitikkan air mata. “Beliau membawa amanah rakyat di sakunya saat debat keempat Pilpres semalam,” kata Priyo.

Sebelumnya, saat kampanye di Medan, 23 Februari lalu, Prabowo juga menerima bantuan dari bocah usia delapan tahun, Jawa Gendis Queen. Siswi kelas tiga SD Nurul Huda Medan itu menyerahkan celengan, uang hasil jualan coklat, pudding dan candy di sekolahnya kepada Prabowo secara langsung. Prabowo pun menangis. “Terima kasih nak,” kata Prabowo sambil memeluk Gendis di Regale Convention Center, Medan, Sumut.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button